Banjir Besar Landa Sukabumi, Ratusan Rumah Terendam

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 04 Desember 2024 | 17:42 WIB
Banjir Besar Landa Sukabumi, Ratusan Rumah Terendam
Ilustrasi banjir. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Banjir dengan volume besar dilaporkan melanda sebagian wilayah Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Banjir terjadi akibat luapan sungai Cimandiri.

Banjir di Sukabumi terjadi pada Rabu (4/12/2024) hari ini, di mana dari informasi, ketinggian air antara 1 hingga 1,5 meter. Ratusan rumah dilaporkan terendam dan memaksa warga mengungsi.

Disitat dari Sukabumi Update, salah satu anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Simpenan, Gin Gin Ginanjar mengatakan, banjir meluas ke sejumlah kampung seperti Mariuk, Cinyocok, Bagbagan, Rancarenghas, Cihurang, Selakopi dan Kebon Kopi.

"Laporan sementara, sekitar 500 rumah terdampak banjir," katanya.

Baca Juga: Satu RT di Penjaringan Jakut Terendam Banjir Rob, BNPB Minta Masyarakat Waspada

Menurut Gin Gin, kondisi di lapangan memprihatinkan. Warga berjuang menyelamatkan barang-barang di tengah derasnya arus dan tingginya genangan air. Di mana sebelumnya, evakuasi dilakukan mandiri oleh masyarakat, namun kini dibantu tim SAR gabungan.

"Meski begitu, upaya evakuasi masih menemui kendala, terutama karena derasnya arus dan tingginya genangan air," ungkapnya.

Dia juga bilang, banjir disebabkan oleh luapan Sungai Cimandiri yang tidak mampu menampung debit air setelah hujan deras mengguyur selama dua hari berturut-turut.

"Ini banjir terbesar yang kami alami di wilayah ini dalam beberapa tahun terakhir," katanya.

Gin Gin menyebut, beberapa warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan mencari tempat yang lebih aman.

Baca Juga: Banjir Bandang Thailand Tewaskan 9 Orang, Ratusan Ribu Terdampak!

Kekinian, tim gabungan yang terdiri dari kepolisian, Basarnas dan relawan masih berupaya mendata jumlah kerugian serta kebutuhan mendesak warga terdampak. Banyak dari mereka yang terpaksa mengungsi demi keselamatan.

"Kami terus memantau situasi dan membantu warga. Namun kami sangat membutuhkan tambahan bantuan, baik logistik maupun personel, untuk mempercepat evakuasi dan penanganan," imbuh Gin Gin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI