Suara.com - Partai oposisi terbesar di Korea Selatan yakni Partai Demokrat mendesak kepada Presiden Negeri Ginseng, Yoon Suk yeol mundur dari jabarannya.
Laporan tersebut disampaikan penyiar YTN pada Rabu pagi, bahwa Partai Demokrat akan meluncurkan prosedur pemakzulan jika Yoon Suk yeol tidak mengundurkan diri.
Partai oposisi terbesar itu dilaporkan mengatakan bahwa langkah tersebut akan mencerminkan keinginan dari rakyat Korea Selatan.
YTN juga melaporkan Konfederasi Serikat Buruh Korea telah mengumumkan pemogokan umum tanpa batas waktu hingga Presiden Yoon Suk yeol mengundurkan diri.
Baca Juga: Kronologi Darurat Militer Korea Selatan dan Alasan Isu Pemakzulan Presiden
Presiden Korea Selatan mengumumkan darurat militer pada Selasa (2/12) malam dengan mengeklaim bahwa pihak oposisi bersimpati dengan Korea Utara dan merencanakan pemberontakan.
Parlemen menentang deklarasi presiden dan memilih untuk mencabut darurat militer. Kantor juru bicara parlemen, Woo Won shik, mengatakan bahwa deklarasi darurat militer presiden tidak sah setelah pemungutan suara oleh para legislator.
Setelah itu, Yoon Suk yeol mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa ia telah menarik personel militer yang terlibat dalam pelaksanaan darurat militer dan akan segera mencabutnya.
Sebuah rapat pemerintah turut diadakan untuk meresmikan keputusan guna mencabut hukum militer tersebut. [Antara].
Baca Juga: Korea Selatan Darurat Militer, Shin Tae-yong: Tolong...