Ketika pasukan berusaha memasuki aula utama Majelis Nasional dan orang-orang yang menentang tindakan tersebut berkumpul di luar setelah pengumumannya. Presiden Yoon menuduh partai oposisi utama bersimpati kepada Korea Utara.
"Saya menyatakan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang merdeka dari ancaman pasukan komunis Korea Utara, untuk membasmi kekuatan anti-negara pro-Korea Utara yang tercela yang merampok kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita, dan untuk melindungi tatanan konstitusional yang bebas," kata Yoon seperti dilansir dari CNA, Selasa (3/11/2024).
Namun, Yoon tidak menyebutkan secara spesifik tindakan yang akan diambil dalam pidatonya. Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa pintu masuk ke gedung parlemen diblokir. Yonhap mengatakan bahwa di bawah darurat militer, semua staf medis, termasuk dokter magang, harus kembali bekerja dalam 48 jam.