Penanganan banjir di Jakarta bukan hanya ditentukan pembangunan infrastruktur, melainkan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk menciptakan kota yang lebih tangguh.
Sinergi Antara SKPD Terkait
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta Alwi Moehamad Ali menegaskan komitmen mendukung program penanganan banjir di ibukota.
Sinergi antara Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan berbagai pihak terkait sangat diperlukan untuk mempercepat penyelesaian masalah ini.
Salah satu langkah strategis yang diusulkan adalah percepatan pembangunan Waduk Ciawi dan Sukamahi.
"Proyek ini terbukti efektif dalam mengurangi intensitas banjir yang kerap melanda Jakarta," ujar Alwi.
Selain itu, Komisi D mendorong Dinas Sumber Daya Air (SDA) untuk meningkatkan pengawasan dan pemeliharaan sumur resapan. Memastikan sumur-sumur tersebut berfungsi optimal tanpa mengganggu kenyamanan pengguna jalan sangat penting.
"Pembangunan embung dan saluran air seperti gorong-gorong juga harus terus ditingkatkan agar banjir dapat tertangani secara menyeluruh," tambah dia.
Kolaborasi antara Pemprov DKI Jakarta, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah, sangat diperlukan.
“Kerja sama ini harus terus dipupuk untuk menyukseskan program penanggulangan banjir dan kemacetan di Jakarta,” tegas dia.
Baca Juga: Rp10 Ribu per Porsi Kurang, DPRD DKI Kaji Penambahan Anggaran Program MBG Prabowo
Intensitas Hujan Akhir Tahun
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Yuke Yurike mendorong agar Pemprov mengupayakan optimalisasi penanganan dan pencegahan banjir di Jakarta. Pasalnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BNKG) memprediksi pada awal Desember terjadi musim hujan.