Suara.com - DPRD DKI Jakarta membuka kemungkinan menambah anggaran untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta. Sebab, anggaran yang disediakan Rp 10 ribu oleh Presiden Prabowo Subianto dianggap masih kurang.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua DPRD DKI, Basri Baco. Apalagi selama ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melakukan uji coba dengan anggaran Rp15 ribu sampai Rp25 ribu per porsi.
"Iya betul (mau tambah anggaran MBG). Sedang kita pikirkan, nanti sekiranya dirasa kurang, setelah kita uji coba dan lain-lain, mungkin akan kita tambah lewat APBD," ujar Baco kepada wartawan, Selasa (3/11/2024).
Baco menyebut program MBG ini adalah prioritas. Jika perlu, ia akan mendorong pengalihan dari anggaran lain untuk menambah biaya MBG.
Baca Juga: Drama Tangisan Prabowo kala Umumkan Kenaikan Gaji Guru Rp2 Juta Tapi Faktanya Rp500 Ribu
"DPRD itu kan wakil rakyat, kalau perlu yang lain kita potong-potong untuk itu," ungkapnya.
Apalagi, kata Baco, harga bahan pangan di Jakarta masih terbilang tinggi ketimbang daerah lain. Ia khawatir nantinya karena anggaran yang dikurangi malah makanan yang disajikan tak memenuhi standar gizi 4 sehat 5 sempurna.
"Tergantung di dalam makan siang bergizi tersebut porsinya seberapa banyak, itemnya berapa banyak, kalau musti masuk empat sehat lima sempurna ada susu, ya mungkin rasanya (Rp10 ribu per porsi) kurang," ungkapnya.
Kendati demikian, Politisi Golkar itu mengakui bisa saja anggaran Rp10 ribu per porsi mencukupi standar gizi. Asalkan, pemerintah bekerja sama dengan penyedia makanan untuk jangka panjang.
Dengan cara ini, maka penyedia makanan itu bisa memberikan keringanan berupa harga murah atau tambahan lauk sesuai kerja sama.
Baca Juga: DPRD DKI Kawal Program Penyediaan Air Bersih untuk Warga Jakarta
"Kalau penyedianya itu mungkin kontrak panjang, bukan hanya beli sekali-sekali, kalau kontrak panjang, mungkin cukup," pungkas Baco.