Asal Usul Nama Gus Darimana? Dipertanyakan Pasca Miftah Maulana Berkata Kasar ke Tukang Es Teh

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 03 Desember 2024 | 17:39 WIB
Asal Usul Nama Gus Darimana? Dipertanyakan Pasca Miftah Maulana Berkata Kasar ke Tukang Es Teh
Gus Miftah (ig/silaturahmikebangsaan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Asal usul nama 'Gus' terhadap Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah belakangan dipertanyakan oleh warganet. Pasalnya, perkataan ustadz yang menjabat sebagai utusan khusus Presiden Prabowo Subianto terhadap pedagang es teh viral di media sosial.

Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana pula asal usul nama gus terhadap Gus Miftah sampai dipertanyakan? Semua ini berawal dari video ceramahnya di Magelang yang viral.

Salah satu warganet yang mengomentari video tersebut mempertanyakan asal usul nama gus.

"Gus? Penamaan gus ini bisa di dapet darimana sih? Penamaan sendiri? Sekolah agama dulu? Sertifikat? Ijasah? Atau gimana?" tanya akun Twitter @/escargot.

Baca Juga: Gus Miftah Trending di X, Tokoh NU Langsung Doakan Penjual Es Teh

Asal Usul Nama Gus

Dalam beberapa dekade terakhir, panggilan atau nama "Gus" sangat identik dengan sosok pemuka agama Islam, penceramah atau anak kyai yang berdakwah.

Namun jauh sebelum nama Gus ini dipakai kalangan agama Islam dan berkembang di pesantren. Kalangan keraton lebih dulu memiliki sebagaimana dijelaskan dalam buku Baoesastra Djawa karya Poerwadarminta.

Istilah "gus" sudah ada di lingkungan masyarakat Jawa sejak lama yang fungsinya untuk menyebut anak laki-laki. Lingkungan keraton menggunakan panggilan gus bagi anak-anak keturunan raja, yakni Raden Bagus atau Den Bagus.

Dalam Bahasa Jawa, kata Bagus inilah yang kemudian menjadi akar julukan atau panggilan Gus. Nama panggilan ini kemudian merambah keluar lingkungan keraton, tak hanya eksklusif untuk keluarga kerajaan.

Menurut berbagai sumber, sebutan Den Bagus ini lambat laun juga digunakan oleh para golongan priyayi Jawa bukan dari lingkungan keraton untuk memanggil anak-anak mereka. Tapi penyebutannya bukan lagi dengan kata Raden atau Den, melainkan hanya Bagus atau Gus saja.

Baca Juga: Segini Gaji Gus Miftah Jadi Utusan Khusus Presiden: Kini Viral Olok-olok Penjual Es Teh di Depan Umum

Lalu ketika pesantren mulai berkembang di tanah Jawa, sebutan Gus ini pun kemudian digunakan juga oleh para pemimpin pesantren untuk memanggil putra mereka. Perlahan, panggilan Gus ini menjadi semacam gelar yang disematkan kepada anak-anak kiai khususnya di kultur NU.

Seiring berkembangnya waktu, panggilan Gus untuk putra kiai ini pun juga disematkan untuk para tokoh agama di kalangan NU meski mereka bukan dari keturunan kiai. Mereka umumnya memiliki ilmu agama Islam yang dalam.

Pesan untuk Anak Kyai

Dikutip dari NU Online, anak Kiai Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso KH Abdurrahman Al-Kautsar, dikenal Gus Kautsar memberikan pesan khusus kepada para pemuka agama yang memiliki panggilan Gus.

Menurut Gus Kautsar, bagi yang mendapat panggilan atau gelar 'Gus' jangan dijadikan sebagai kebanggaan. Ia pun heran dengan orang yang sangat bangga jika dipanggil gus.

Ia sendiri merasa terhormat dipanggil Gus lantaran karya dan jasa orang tuanya yang merupakan kyai dan pemuka agama Islam terkemuka.

"Hei Mas, Anda itu anaknya orang hebat. Sekarang berusahalah untuk kemudian memantaskan diri menjadi orang yang lumayan. Tidak usah seperti bapaknya, setidaknya lumayan," pesan Gus Kautsar kepada orang-orang yang sombong lantaran dipanggil 'gus'.

Kronologi Gus Miftah Olok-olok Penjual Es Teh

Akun X @DS_yantie, mengunggah video saat Gus Miftah mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah. Ia bertanya soal es teh yang dijual pria tersebut sambil mengucap kata kasar.

Dalam video yang dibagikan akun X tersebut, Gus Miftah tengah mengisi pengajian di Magelang, Jawa Tengah. Di sela-sela itu, tampak seorang penjual es teh dan air mineral yang membawa dagangannya.

Ia berdiri di antara para jemaah dan Gus Miftah kemudian bertanya soal barang jualannya yang terlihat masih banyak. Utusan khusus presiden ini lalu mengucap kata kasar serta berbicara soal takdir jika belum laku.

"Es tehmu sih akeh (masih banyak) enggak? Ya sana jual gob*ok. Jual dulu, nanti kalau belum laku ya udah, takdir," kata Gus Miftah ke pedagang itu.

Pernyataan itu justru disambut dengan tawa pria yang ada di sebelahnya. Selain dianggap memaki, Gus Miftah juga mengungkapkan cerita tentang tukang es teh dan penjual bakso yang kerap berdoa tentang cuaca.

“Kira-kira kalau hari itu adem (sejuk)? Berarti doa tukang es diijabah enggak? Ya diijabah dalam bentuk lain es enggak laku tapi badan sehat, pulang-pulang istri hamil,” ucapnya.

Sementara itu, sang pedagang es teh hanya terdiam berdiri mendengar perkataan itu keluar dari mulut Gus Miftah. Meskipun maksud ucapan itu hanya guyonan, namun publik terlanjur menyayangkan sikap Gus Miftah.

Bahkan Makian yang dilayangkan Gus Miftah itu turut dikecam kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Umar Hasibuan. Pria yang akrab disapa Gus Umar ini menyebut cara berdakwah Gus Miftah ini tidak pantas.

"Rasulullah gak pernah mengajarkan kita utk menghina, membully apalg ngatain org goblok dll berdakwah. Becandamu gak lucu miftah. Keterlaluan mulutmu menghina org gak mampu. Apa pendapat kalian ges sm miftah ini?," tulis Umar di akun X @UmarHasibuan__, dikutip Selasa (3/12/2024).

Baru-baru ini, Gus Miftah mengunggah video yang memperlihatkan ia memborong makanan para pedagang ketika pengajian mujahadah di Ponpes Ora Aji pada 30 November 2024.

"Sukses tidak melulu soal harta dan tahta, tapi tentang menebar cinta, bahagia dan berbagi untuk membantu sesama. Kekayaan sejati bukan tentang seberapa banyak harta yang kamu miliki tetapi seberapa banyak harta yang kamu bagi serta membuat bahagia banyak hati.." tulis caption instagram Gus Miftah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI