Bawaslu sebelumnya menemukan sejumlah pelanggaran pada Pilkada 2024.
Seperti misalnya di Luwu Timur, ada petugas KPPS yang menuliskan nama pemilih di surat suara.
"Di Toraja juga ada pemilih yang mencoblos lebih dari satu kali di TPS yang berbeda. Juga ada pemilih yang tidak ada dalam DPT, tidak ada namanya di DPTb, berpenduduk di luar dari daerah atau TPS di mana dia mencoblos. Misalnya KTP Makassar mencoblos di Toraja atau di daerah lain," bebernya.
Kata Saiful, pelaksanaan pemungutan suara ulang pada Pilkada Serentak 2024 harus selesai paling lambat Jumat, 6 Desember 2024.
Pemilih Ganda Terancam Pidana
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan menemukan kasus pemilih ganda di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Satu pemilih ketahuan mencoblos berulang kali. Hal tersebut terjadi di kabupaten Toraja Utara.
"Di Toraja (utara) ada pemilih yang mencoblos lebih dari satu kali di TPS yang berbeda," kata anggota Bawaslu Sulsel, Saiful Jihad, Selasa, 3 Desember 2024.
Masalah lain adalah ada pemilih yang tidak ada dalam DPT, juga di DPTb dan berpenduduk di luar dari daerah atau TPS di mana dia mencoblos. Semisal, di KTP tercatat sebagai warga Makassar, tetapi mencoblos di daerah lain.
Olehnya, kata Saiful, pemilih yang menggunakan hak pilihnya lebih dari sekali terancam pidana. Hal tersebut sudah diatur di dalam UU nomor 7 tahun 2017 tentang pemilihan umum.