Suara.com - Sebuah media asal Rusia melaporkan bahwa kelompok teroris di utara Suriah berencana melancarkan serangan kimia terhadap area pemukiman di pedesaan Aleppo dan Idlib.
Kantor berita Rusia, Sputnik, mengungkap pada hari Senin bahwa mereka mendapatkan informasi yang mengonfirmasi bahwa kelompok teroris Tahrir al-Sham sedang mempersiapkan penggunaan gas beracun di area pemukiman di pedesaan Aleppo dan Idlib.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa anggota kelompok teroris tersebut sedang mengangkut beberapa kapsul gas beracun dari salah satu markas yang dikenal sebagai "Partai Turkistan" di daerah Jisr al-Shughur, dan memindahkan kapsul tersebut menggunakan ambulans yang dikelola oleh kelompok yang disebut "Helm Putih" ke bagian selatan Idlib dan lokasi lainnya di pedesaan barat Aleppo.
Selain itu, laporan itu juga menyoroti bahwa musuh Suriah sebelumnya telah menerapkan taktik serupa dengan melakukan serangan kimia terhadap warga sipil dan kemudian menuduh pemerintah Damaskus sebagai pelakunya.
Baca Juga: Milisi Dukungan Iran Merapat ke Suriah Utara
Setelah kedatangan tentara bayaran asing baru, didukung oleh beberapa negara, kelompok teroris tersebut meluncurkan serangan besar-besaran terhadap posisi tentara Suriah di barat laut, barat, dan barat daya Aleppo pada pagi hari Rabu.
Tindakan militer yang dilakukan oleh teroris terhadap posisi tentara Suriah ini melanggar kesepakatan gencatan senjata yang telah ditetapkan pada tahun 2020, karena wilayah tersebut termasuk dalam perjanjian de-eskalasi yang ditandatangani di Astana, Kazakhstan, yang melibatkan daerah-daerah di Idlib, pinggiran Aleppo, serta sebagian Hama dan Lattakia.