Penyu Laut Terancam Punah Jadi Santapan, 3 Orang Tewas Keracunan di Filipina

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Selasa, 03 Desember 2024 | 02:35 WIB
Penyu Laut Terancam Punah Jadi Santapan, 3 Orang Tewas Keracunan di Filipina
Ilustrasi penyu hijau. (Pixabay/Skitterphoto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tiga orang meninggal dunia, dan sedikitnya 32 orang lainnya dirawat di rumah sakit di Filipina setelah mengonsumsi sup yang terbuat dari penyu laut yang terancam punah, BBC melaporkan.

Para pejabat melaporkan bahwa puluhan penduduk asli Teduray mulai mengalami gejala-gejala seperti diare, muntah-muntah, dan kejang perut setelah menyantap hidangan tersebut minggu lalu di sebuah kota pesisir di Provinsi Maguindanao del Norte.

Meskipun perburuan atau konsumsi penyu laut dilarang berdasarkan undang-undang perlindungan lingkungan Filipina, makhluk laut ini terus dikonsumsi di beberapa komunitas yang menganggapnya sebagai makanan lezat tradisional.

Namun, memakan penyu laut, terutama daging atau organnya, bisa sangat berbahaya dan berpotensi fatal. Penyu laut sering kali membawa racun seperti chelonitoxin, biotoksin yang terjadi secara alami.

Baca Juga: Tolak RUU Larangan Perdagangan Daging Anjing, Baleg DPR Dituding Punya Kepentingan Pribadi

Konsumsi daging, lemak, atau bagian tubuh lainnya dapat menyebabkan gejala keracunan seperti mual, muntah-muntah, diare, kesulitan bernapas, dan bahkan kematian dalam kasus yang parah. Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, hal itu diduga terkait dengan alga beracun yang dimakan penyu, menurut lembaga amal Turtle Foundation.

Seorang pejabat setempat, Irene Dillo mengatakan kepada BBC bahwa beberapa anjing, kucing, dan ayam yang diberi makan daging penyu laut yang sama juga mati. Ia menambahkan bahwa pihak berwenang saat ini sedang menyelidiki kematian tersebut.

Menurut media setempat, sebagian besar warga yang dirawat di rumah sakit telah dipulangkan, sementara tiga orang yang meninggal segera dimakamkan, mengikuti tradisi setempat.

Anggota Dewan Datu Mohamad Sinsuat Jr. menekankan perlunya menegakkan larangan berburu penyu laut di wilayah tersebut secara ketat. Ia bersumpah, "Insiden keracunan makanan ini tidak akan pernah terjadi lagi."

Awal tahun ini, delapan anak dan seorang dewasa meninggal setelah memakan daging penyu laut di Pulau Pemba di kepulauan Zanzibar, Metro melaporkan. Sebanyak 78 orang lainnya dirawat di rumah sakit setelah mengonsumsi makanan tersebut pada tanggal 5 Maret, menurut petugas medis Distrik Mkoani, Dr Haji Bakari.

Baca Juga: Daging Nabati: Kunci Jantung Sehat dan Berat Badan Ideal? Ini Faktanya

Kasus serupa juga telah dilaporkan di Indonesia, Mikronesia, dan pulau-pulau Samudra Hindia di India. Sejauh ini, belum ditemukan penawar racun untuk keracunan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI