Suara.com - Belakangan kabar mengenai disalurkannya bantuan untuk korban banjir di Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur, mendapatkan respon beragam dari publik. Pasalnya, bantuan dalam goodie bag tersebut bertuliskan Bantuan Wapres Gibran. Lalu sebenarnya apa isi goodie bag Bantuan Wapres Gibran ini?
Tidak kalah ramai dalam pembahasan isi dari goodie bag tersebut, banyak kalangan menyampaikan pandangan kritisnya pada hal ini. Beberapa orang merespon baik karena dianggap sebagai bantuan dari pemerintah, namun beberapa lainnya menganggap pembagian yang dilakukan jauh dari kata etis karena menyertakan nama dan jabatan tanpa ada kejelasan sumber dana yang digunakan.
![Tampilan tas sembako Bantuan Wapres Gibran. [X]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/11/29/37325-tampilan-tas-sembako-bantuan-wapres-gibran.jpg)
Isi Goodie Bag Bantuan Wapres Gibran
Goodie bag yang bertuliskan Bantuan Wapres Gibran ini sendiri diketahui berisi beberapa kebutuhan pokok yang dapat digunakan oleh korban banjir di Jakarta Timur. Diantaranya adalah beras, minyak goreng, gula, dan juga tahu.
Pada dasarnya, isi dari goodie bag yang diberikan tidak banyak dipersoalkan publik karena dianggap sebagai salah satu dukungan yang dapat membantu keberlangsungan hidup para korban banjir.
Namun demikian jelas isi dari goodie bag tersebut dibeli atau diadakan dengan menggunakan sejumlah dana.
Pro dan Kontra Goodie Bag Bantuan Wapres Gibran
Golongan orang yang menyatakan setuju kebanyakan menyampaikan bahwa bantuan cepat seperti ini yang diharapkan para korban, yang dapat mendukung keberlangsungan hidup warga yang terdampak banjir.
Salah satu korban yang memberikan keterangannya pada salah satu media online menyatakan bahwa dirinya senang atas pemberian sembako dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia mengaku, isi dari goodie bag ini adalah teh, biskuit, minyak goreng, gula, dan beras sebanyak 5 kilogram.
Bantuan ini dinilai sangat membantu ditengah musibah banjir yang menerpanya. Bahkan tak sedikit warga yang menerima bantuan mencium tangan sang wakil presiden saat dirinya mendatangi posko pengungsian.