Kanselir Jerman Olaf Scholz Kunjungi Kyiv, Siap Kucurkan Dana Rp10 Triliun untuk Bantu Ukraina

Bella Suara.Com
Senin, 02 Desember 2024 | 16:16 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz Kunjungi Kyiv, Siap Kucurkan Dana Rp10 Triliun untuk Bantu Ukraina
Kanselir Jerman Olaf Scholz membuat pernyataan setelah berbicara dengan para pemimpin Eropa dan Presiden AS Joe Biden, di Berlin, Jerman, 19 April 2022. [ANTARA/Reuters/Lisi Niesner/as]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanselir Jerman Olaf Scholz melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv pada Senin, memberikan sinyal dukungan penuh Jerman untuk Ukraina di tengah ketidakpastian geopolitik global.

Scholz berjanji bahwa Jerman akan tetap menjadi pendukung terbesar Ukraina di Eropa, dengan bantuan militer senilai 650 juta euro (sekitar 10,9 triliun rupiah) yang dijadwalkan akan tiba bulan ini.

Kunjungan ini adalah yang kedua bagi Scholz sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina hampir tiga tahun lalu. Kehadirannya di Kyiv menjadi sinyal kuat solidaritas Eropa terhadap Ukraina, terutama menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump dan di tengah laporan kemajuan militer Rusia di wilayah Ukraina.

Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer Rusia di Kharkiv, Ukraina. (FOTO: Al Jazeera/Reuters).
Petugas pemadam kebakaran bekerja di lokasi bangunan tempat tinggal yang rusak akibat serangan militer Rusia di Kharkiv, Ukraina. (FOTO: Al Jazeera/Reuters).

Dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Scholz menegaskan komitmen negaranya untuk terus mendukung Ukraina, termasuk dalam aspek militer.

Baca Juga: Perang Dunia Ketiga Sudah Dimulai, Dari Serangan Siber hingga Rudal Tak Terhentikan

Scholz mengumumkan bantuan tambahan berupa peralatan militer senilai 650 juta euro yang akan diserahkan pada Desember.

Zelenskyy diperkirakan juga akan memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat posisinya di NATO. Ia berencana mendesak aliansi militer tersebut untuk segera mengundang Ukraina menjadi anggota penuh dalam pertemuan NATO yang akan berlangsung di Brussel pekan ini.

Kunjungan ini berlangsung di tengah ujian berat yang dihadapi Scholz di ranah politik domestik. Koalisi pemerintahannya runtuh pada November lalu, memaksanya menghadapi pemilihan ulang yang dijadwalkan Februari mendatang.

Posisinya terkait dukungan terhadap Ukraina juga menjadi sorotan. Di satu sisi, beberapa pihak menginginkan Jerman memberikan lebih banyak dukungan kepada Kyiv. Di sisi lain, ada sebagian pemilih yang justru meminta Jerman menghentikan pengiriman senjata dan bantuan kepada Ukraina demi mengutamakan kepentingan domestik.

Melalui akun X (dulu Twitter), Scholz menegaskan, “Jerman akan tetap menjadi pendukung terkuat Ukraina di Eropa.”

Baca Juga: Serangan Udara Rusia dan Suriah Guncang Aleppo, Puluhan Warga Sipil Tewas Selama Dikuasi Pemberontak

Kunjungan ini sekaligus menjadi pesan simbolis di tengah perubahan besar di panggung internasional. Dengan Donald Trump yang segera menjabat sebagai Presiden AS, berbagai pihak mencemaskan perubahan kebijakan luar negeri Washington terhadap konflik Rusia-Ukraina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI