Donald Trump Tunjuk Besan Sebagai Penasihat Utama untuk Urusan Timur Tengah, Siapa Sebenarnya Sosok Massad Boulos?

Bella Suara.Com
Senin, 02 Desember 2024 | 16:00 WIB
Donald Trump Tunjuk Besan Sebagai Penasihat Utama untuk Urusan Timur Tengah, Siapa Sebenarnya Sosok Massad Boulos?
Donald Trump saat berkampanye di hadapan para pendukungnya. (Instagram/@realdonaldtrump)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, pada hari Minggu mengumumkan penunjukan Massad Boulos, seorang pengusaha keturunan Lebanon-Amerika, sebagai penasihat utama untuk urusan Arab dan Timur Tengah.

Boulos, yang juga merupakan ayah mertua dari putri Trump, Tiffany, akan memegang peran kunci di Gedung Putih, yang menambah daftar keluarga dekat yang diberi posisi penting dalam pemerintahan yang akan datang.

Trump menyampaikan pengumuman ini melalui akun media sosial Truth Social, dengan menyebut Boulos sebagai sosok yang dihormati di dunia bisnis internasional dan seorang pengacara berpengalaman.

"Massad adalah seorang pemimpin yang dihormati dan memiliki pengalaman luas di tingkat internasional," ujar Trump.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Joe Biden Beri Grasi untuk Putranya Sendiri

Tiffany Trump umumkan pertunangan sehari sebelum ayahnya lengser. (Instagram/@tiffanytrump)
Tiffany Trump umumkan pertunangan sehari sebelum ayahnya lengser. (Instagram/@tiffanytrump)

"Dia telah lama mendukung nilai-nilai Republik dan Konservatif, serta berperan penting dalam membangun koalisi besar dengan komunitas Arab Amerika selama kampanye saya." lanjutnya.

Boulos, yang sebelumnya menjadi utusan penting dalam kampanye Trump, dikenal karena perannya dalam menggerakkan pemilih Arab Amerika dan Muslim, terutama yang kecewa dengan kebijakan Presiden Joe Biden terhadap Israel dalam perang Gaza. Di tengah ketegangan yang meningkat di Gaza, Boulos akan menghadapi tantangan besar dalam menyelesaikan konflik yang belum menunjukkan tanda-tanda mereda.

Salah satu langkah pertama Boulos di posisi barunya adalah menangani situasi di Gaza, di mana perang dengan Hamas masih berlangsung, serta memperhatikan gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hezbollah di Lebanon. Dia juga dihadapkan pada perkembangan oposisi yang semakin kuat di Suriah, yang berusaha menggulingkan rezim Bashar al-Assad.

Pada wawancara Oktober lalu, Boulos mengungkapkan keinginannya untuk segera mengakhiri perang di Gaza.

"Yang kami maksud dengan mengakhirinya dengan cepat adalah menghapus infrastruktur Hamas dan kemampuan mereka untuk meluncurkan serangan baru," kata Boulos.

Baca Juga: Trump Perkuat Jaringan Keluarga di Gedung Putih: Dua Besan Dapat Jabatan Strategis

"Kami ingin Gaza makmur dan rakyat Palestina hidup dalam kedamaian, berdampingan dengan orang-orang Israel dengan keamanan yang terjamin di kedua belah pihak." lanjutnya.

Namun, penunjukan Boulos juga memicu kontroversi. Banyak yang menilai bahwa Trump cenderung memilih orang-orang yang dekat dengan keluarga atau yang setia kepadanya, bukan berdasarkan pengalaman atau keahlian dalam bidang tertentu. Boulos sendiri pernah gagal dalam pencalonan kursi di parlemen Lebanon dan memiliki latar belakang bisnis, termasuk menjalankan beberapa perusahaan distribusi suku cadang otomotif di Nigeria.

Penunjukan Boulos menjadi bagian dari serangkaian pemilihan kontroversial yang dilakukan Trump, yang juga menunjuk Charles Kushner – ayah dari menantunya Jared Kushner – sebagai duta besar AS untuk Prancis. Tak hanya itu, Trump juga memilih Kash Patel sebagai Direktur FBI, menggantikan pemimpin yang ada sebelum masa jabatannya selesai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI