Rekam Jejak Connie Bakrie: Tak Tahu Dipolisikan Kasus Hoaks Pemilu, Pernah Kritik Keras Presiden Prabowo!

Riki Chandra Suara.Com
Senin, 02 Desember 2024 | 14:35 WIB
Rekam Jejak Connie Bakrie: Tak Tahu Dipolisikan Kasus Hoaks Pemilu, Pernah Kritik Keras Presiden Prabowo!
Connie Rahakundini Bakrie. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie atau Connie Bakrie, mengaku tidak mengetahui adanya pemanggilan dari Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan penyebaran berita hoaks melalui akun Instagram pribadinya.

Connie menyatakan bahwa informasi tersebut baru ia ketahui sehari sebelum jadwal pemanggilan. “Saya tidak tahu menahu soal pemanggilan kasus itu. Saya baru menerima foto panggilan melalui pesan WhatsApp sehari yang lalu,” kata Connie dalam pernyataan tertulis, Senin (2/12/2024).

Connie yang kini menjabat sebagai Guru Besar di Universitas St. Petersburg, Rusia, menjelaskan bahwa dirinya telah kembali ke Rusia sejak 29 November 2024.

Sebelumnya, pada Oktober dan November 2024, ia sempat kembali ke Indonesia untuk menghadiri beberapa acara nasional dan melakukan kerja sama dengan BRIN, UI, serta UGM. Namun, ia menegaskan bahwa selama periode tersebut tidak ada surat pemanggilan yang diterimanya.

Surat panggilan dari Polda Metro Jaya baru diketahui Connie saat kuasa hukumnya mengirimkan tangkapan layar dari pesan WhatsApp pada Minggu (1/12/2024). Surat tersebut tertanggal 29 November 2024 dan ditandatangani untuk kehadiran Connie pada 2 Desember 2024.

“Kasus ini terlihat tidak serius. Agak janggal ketika kuasa hukum saya dihubungi pada Minggu pagi, meminta saya hadir di Polda Metro Jaya esok harinya,” ujar Connie Rahakundini Bakrie.

Dia mengatakan, perjalanan Rusia-Indonesia membutuhkan waktu sekitar 15,5 jam dengan jet pribadi, sehingga tidak memungkinkan baginya untuk memenuhi panggilan tersebut secara mendadak.

Diketahui, kasus yang dilaporkan terkait unggahan Instagram Connie yang disebut memuat narasi tentang akses Polres ke Sirekap dan pengisian formulir C1 Pemilu 2024. Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak, membenarkan adanya laporan tersebut.

“Laporan dari Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK) dan Jaringan Pemuda untuk Demokrasi (JPUD) terdaftar dengan nomor LP/B/1585/III/2024 dan LP/B/1586/III/2024. Keduanya melaporkan akun Instagram Connie terkait narasi tersebut,” kata Ade Safri.

Dalam unggahan yang dikutip, disebutkan bahwa Jenderal Oegroseno, mantan Wakapolri, pernah menyatakan bahwa “Polres memiliki akses ke Sirekap dan pengisian formulir C1 bisa dilakukan di Polres-Polres.”

Connie menegaskan bahwa isu ini sudah diluruskan bersama pihak terkait, termasuk Jenderal Oegroseno, di tengah dinamika isu Pemilu 2024.

Lantas, siapakah Connie Bakrie?

Connie Rahakundini Bakrie dikenal sebagai pakar militer dan pengamat keamanan dengan rekam jejak akademik dan profesional yang luar biasa.

Connie yang memiliki darah campuran Gorontalo dan Tasikmalaya, lahir di Bandung pada 3 November 1964. Ia merupakan anak dari pasangan Dr Bakrie Arbie dan Nyi Raden Sekarningsih Ardiwinata.

Pendidikan Connie dimulai dari Universitas Birmingham, Inggris, dan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Boston, Amerika Serikat.

Ia juga menyelesaikan program doktoralnya di Universitas Indonesia. Selain itu, Connie memperdalam ilmu keamanan dan militer di APCSS Asia Pasifik Centre for Security Studies, Hawaii, serta mengikuti program eksekutif di Universitas Birmingham.

Tak hanya di dalam negeri, Connie Rahakundini Bakrie juga menorehkan prestasi internasional. Ia pernah menjadi peneliti senior di NSS Institute of National Security Studies, Tel Aviv, Israel.

Karier Connie semakin bersinar ketika pemikirannya dijadikan rujukan oleh berbagai instansi strategis seperti Komisi I DPR, Kemenkopolhukam, Kemhan, hingga Badan Intelijen Negara (BIN).

Selain itu, ia juga kerap menjadi pembicara di forum internasional, termasuk National Defense University (NDU) Washington D.C., The Delhi Dialogue Meetings, dan Milsatcom International Meetings di Inggris.

Sebagai salah satu dari 22 orang Future Leaders terpilih di MIT, Connie Rahakundini Bakrie berperan aktif dalam dunia kemaritiman. Bersama Hasyim Djalal dan Laksamana Kent Sondakh, ia menjabat sebagai Board of Trustee sekaligus Presiden di Indonesia Institute For Maritime Studies (IIMS).

Selain itu, Connie dipercaya menjadi Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional dan Dewan Pembina di National Air Space and Power Centre of Indonesia (NAPSCI). Tak hanya di bidang militer, Connie juga dikenal sebagai penulis buku berjudul Aku adalah Peluru.

Connie Rahakundini Bakrie pernah mengkritik anggaran Kementerian Pertahanan yang mencapai Rp1.760 triliun hingga dirinya menjadi pembicaraan publik. Saat Menteri Pertahanan dijabat oleh Prabowo Subianto yang kini menjadi Presiden Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI