Suara.com - Dua orang pria diduga pencopet tertangkap basah saat hendak beraksi di Aksi Reuni Akbar 212 yang digelar di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Senin (2/12/2024). Dua terduga copet itu ditangkap panitia Aksi Reuni Akbar 212, saat para jemaah hendak untuk meninggalkan Monas karena acara telah selesai.
Menurut pantauan Suara.com, terlihat orang yang dibekuk oleh panita acara yang diduga sebagai copet, salah satu dari mereka mengenakan sarung dan baju muslim, satu orang lagi memakai baju putih dan celana panjang.
Kedua terduga copet tersebut digelandang oleh panitia aksi Reuni Akbar 2024 di dalam tenda yang berwarna putih dan dimintai keterangan oleh panitia acara.
Ketika digelandang panitia Aksi Reuni 212, salah satu jemaah terlihat geram dengan aksi dua pencopet itu hingga meneriakan kata-kata bernada provokasi.
Baca Juga: Kuliti Motif Bantuan Wapres Gibran, Rocky Gerung Bedah Isi Hati Prabowo: 'Ya Gue Tahu Maksudnya'
"Copet itu, jangan di-gebukin, bunuh aja bunuh," ungkap salah satu jemaah Aksi Reuni Akbar 212 di Monas, Jakarta Pusat.
Namun, belum diketahui barang apa yang dicopet oleh pelaku, wartawan dilarang panitia masuk oleh panitia ke dalam tenda putih tempat ketika dua pencopet itu sedang diinterogasi.
Buntut dari kejadian itu, panitia acara Reuni Akbar 212 mengimbau kepada seluruh jemaah untuk selalu menjaga barang bawaanya selama acara ini berlangsung.
Diketahui, ada sebanyak 2.489 personel aparat yang dikerahkan untuk mengawal Aksi Reuni Akbar Persaudaraan Alumni (PA) 212 di kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat pada Senin.
"Kekuatan pengamanan sebanyak 2.489 personel untuk mengawal jalannya Runi Akbar Persaudaraan Alumni 212," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam di Jakarta, Sabtu.
Sebanyak 2.489 personel itu meliputi 1.937 personel Satuan Tugas Daerah (Satgasda), 110 personel Satuan Tugas Resor (Satgas Res) dan pasukan Bawah Kendali Operasi (BKO) TNI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebanyak 442 personel.
"Mereka tersebar di sekitar Monas," katanya. (Moh Reynaldi Risahondua)