Anggaran Jadi Rp 10 Ribu per Porsi, Ahli Gizi IPB Sarankan Pemerintah Prioritaskan Sekolah Pinggiran dan Miskin

Senin, 02 Desember 2024 | 11:33 WIB
Anggaran Jadi Rp 10 Ribu per Porsi, Ahli Gizi IPB Sarankan Pemerintah Prioritaskan Sekolah Pinggiran dan Miskin
Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming melakukan kunjungan ke SDN 1 Langkai, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Senin (4/11/2024). Dalam kegiatannya ini, Gibran meninjau pelaksanaan uji coba makan bergizi gratis. (Foto: BPMI Setwapres)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah disarankan tinjau ulang sekolah yang diprioritaskan untuk mendapat makan bergizi gratis (MBG). Langkah tersebut dinilai penting untuk menyikapi pemotongan anggaran yang kini menjadi Rp10 ribu per porsi untuk setiap anak.

"Kalau dana terbatas, diprioritaskan siapa di antara sekian banyak sekolah. Sekolah ini kan bisa dikelompokan, masyarakat saja bisa tahu mana sekolah favorit, mana tidak favorit, mana sarang anak-anak gak mampu, mana sarang anak-anak yang mampu. Tapi tentunya dengan data BPS akan lebh baik lagi petanya," kata Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Hardinsyah kepada Suara.com, dihubungi Senin (2/11/2024).

Bila anggaran memang terbatas, menurut Hardinsyah, pemerintah harusnya memprioritaskan daerah yang benar-benar butuh bantuan perbaikan gizi. Kondisi seperti itu kebanyak ditemukan di daerah pinggiran, kumuh, dan perbatasan.

"Kalau di sekolah, apa sekolah di perbatasan, pinggiran, daerah kumuh, miskin kan bisa prioritas itu. Karena konsepnya memenuhi kebutuhan gizi orang yang kekurangan, memang tetap harus ada komponen sayur dan buah," ujarnya.

Baca Juga: Prabowo Sebut Anggaran Rata-rata Makan Bergizi Gratis Rp 10.000 Per Hari: Untuk Daerah Cukup Bermutu

Sementara itu mengenai isi MBG, menurutnya, harus tetap berisi lauk pauk, sayuran hijau, dan buah-buahan. Berbagai jenis makanan itu penting tetap ada untuk mencegah anak-anak sekolah alami anemia atau kekurangan darah.

"Pada anak sekolah ini seperlima mengalami anemi, kekurangan darah, kalau itu di pinggiran pasti lebih tinggi lagi. Lagi-lagi sumber paling ampuh, pangan. Jadi makan-makanan yang bisa mencegah anemi tadi, lauk pauk, sama sayuran hijau. Tapi lauk pauk dan sayuran hijau tidak akan digunakan dengan baik oleh tubuh kalau dia gak makan buah," jelas Guru besar Institut Pertanian Bogor (IPB) tersebut.

Sebelumnya, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyampaikan bahwa anggaran program MBG tetap Rp 71 triliun. Hanya saja dia menyampaikan kalau anggaran per porsi sudah ditetapkan menjadi Rp 10 ribu. Menurutnya, harga tersebut sudah layak.

"Sudah ada uji coba di Jabar, Jateng dan DKI Jakarta," kata Hasan kepada wartawan, Sabtu (30/11/2024).

Ia mengatakan, jika uji coba bahkan sudah dilakukan dalam waktu satu tahun ke belakang. Menurutnya, dengan harga Rp 10 ribu per porsi sudah layak.

Baca Juga: Curhat Program Makan Bergizi Gratis Diejek, Prabowo Mohon Kepercayaan kepada Para Guru

"Sudah dilakukan uji coba hampir setahun ini. Jadi di pulau jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp 10 ribu," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI