Kekacauan Aleppo: Pemberontak Rayakan Kemenangan, Rusia Bombardir dari Udara

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 21:09 WIB
Kekacauan Aleppo: Pemberontak Rayakan Kemenangan, Rusia Bombardir dari Udara
Kota Aleppo, Suriah, sebelum dilanda peperangan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemantau perang Suriah mengatakan pada hari Sabtu bahwa pemberontak jihadis kini menguasai sebagian besar kota Aleppo, melaporkan serangan udara Rusia di beberapa bagian kota kedua Suriah untuk pertama kalinya sejak 2016.

Pemberontak telah melancarkan serangan kilat terhadap pasukan pemerintah Suriah yang didukung Iran dan Rusia sejak hari Rabu, hari yang sama gencatan senjata yang rapuh mulai berlaku di negara tetangga Lebanon antara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran, sekutu Damaskus, setelah dua bulan perang habis-habisan.

"Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan faksi-faksi sekutu menguasai sebagian besar kota dan pusat-pusat pemerintahan serta penjara", kata Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris.

HTS, aliansi jihadis yang dipimpin oleh bekas cabang Al-Qaeda di Suriah, menguasai sebagian besar wilayah Idlib, di barat laut Suriah, serta beberapa bagian provinsi tetangga Aleppo, Hama, dan Latakia.

Baca Juga: Ingin Selesaikan Konflik Rusia-Ukraina, Donald Trump Tunjuk Jenderal Keith Kellogg

"Semalam, pesawat tempur Rusia melancarkan serangan di wilayah kota Aleppo untuk pertama kalinya sejak 2016", imbuh Observatory yang berbasis di Inggris, yang mengandalkan jaringan sumber di dalam Suriah.

Jumlah korban tewas dalam beberapa hari bentrokan meningkat menjadi 311 -- 183 dari HTS dan faksi sekutu yang didukung Turki, 100 tentara dan pasukan pro-pemerintah, serta 28 warga sipil.

Media pemerintah melaporkan bahwa empat warga sipil tewas ketika HTS menembaki asrama mahasiswa di Aleppo, kota berpenduduk sekitar dua juta orang yang merupakan pusat manufaktur Suriah sebelum perang.

Milisi yang didukung Iran memiliki kehadiran yang besar di wilayah Aleppo setelah memberikan dukungan darat yang penting ketika tentara Suriah, yang didukung oleh kekuatan udara Rusia, merebut kembali wilayah yang dikuasai pemberontak di kota itu pada tahun 2016.

Seorang koresponden AFP melihat pemberontak merayakan dan bersorak di dalam Aleppo pada Jumat malam. Koresponden lain melihat pejuang anti-pemerintah di depan benteng bersejarah kota itu.

Baca Juga: Rusia Uji Coba Rudal Oreshnik, Presiden Ukraina Ketar-ketir

Observatorium mengatakan bahwa "gubernur Aleppo dan komandan polisi serta cabang keamanan telah mundur dari pusat kota".

Serangan udara pada malam hari bertepatan dengan "kedatangan bala bantuan militer (pemberontak) dalam jumlah besar" ke daerah tersebut, Observatorium menambahkan, setelah pada hari Jumat melaporkan bahwa para jihadis dan sekutu mereka telah merebut lebih dari 50 kota dan desa di utara.

Bala bantuan tentara telah tiba di Aleppo, seorang pejabat keamanan Suriah mengatakan kepada AFP pada hari Jumat, yang meminta identitasnya dirahasiakan untuk membahas masalah-masalah sensitif, sementara pernyataan militer mengatakan pasukan telah menangkis serangan terhadap kota tersebut dan merebut kembali beberapa posisi.

Direktur Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP Sabtu dini hari bahwa para pejuang pemberontak dengan cepat merebut sebagian besar wilayah Aleppo tanpa menemui perlawanan yang berarti, seraya menambahkan "tidak ada pertempuran, tidak ada satu pun tembakan yang dilepaskan, karena pasukan rezim telah mundur."

Para jihadis dan sekutu mereka membuat kemajuan lain di wilayah utara, termasuk merebut kota Saraqib yang berlokasi strategis, di jalan menuju Aleppo sekitar 40 kilometer (25 mil) barat daya, kata Observatorium.

Militer Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka mengebom pasukan "ekstremis", karena Turki menuntut penghentian pemboman di wilayah Idlib.

Sejak tahun 2020, wilayah Idlib telah menjadi sasaran gencatan senjata yang ditengahi Turki dan Rusia yang sebagian besar telah berlaku meskipun terjadi pelanggaran berulang kali.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI