Sebagai kader PDIP, Effendi Simbolon tercatat pernah menjadi Wakil Ketua Komisi VII DPR yang menangani isu energi, sumber daya mineral dan lingkungan hidup. Kemudian ia juga pernah bertugas di Komisi I yang berfokus pada pertahanan dan hubungan internasional.
Di internal partai PDIP, Effendi pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Sumber Daya dan Dana PDIP, bahkan dia juga sempat diusung sebagai bakal calon sekretaris jenderal PDIP untuk periode tahun 2010 hingga 2015.
Effendi Simbolon juga sempat terjun dalam Pilkada sebagai calon gubernur pada pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara 2013 berpasangan dengan Jumiran Abdi.
Sayang, pasangan Effendi-Jumiran gagal dan hanya meraih posisi ke-2 dengan 24,34 persen suara. Sementara posisi pertama diraih pasangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi dengan 33,00 persen suara.
Sementara karier pendidikan Effendi juga terbilang bagus. Ia meraih gelar Sarjana Manajemen Perusahaan dari Universitas Jayabaya (1988).
Kemudian melanjutkan studi S-2 di bidang Ilmu Politik di Universitas Padjadjaran. Pada 2015, ia meraih gelar doktor di bidang Hubungan Internasional dari universitas yang sama.
Dipecat PDIP
Surat Keputusan atau SK pemecatan Effendi Simbolon dari PDIP ditandatangani langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.
"Menetapkan: 1. Memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Effendi Muara Sakti Simbolona dari kenaggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," bunyi kalimat dalam SK.
Baca Juga: Langgar Etik hingga AD/ART Partai, PDIP Pecat Effendi Simbolon Gegara Dukung RK
Diketahui, Effendi Simbolon menjadi sorotan usai tampak ikut mendukung pasangan cagub-cawagub Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta belum lama ini.