Gencatan Senjata Israel-Hizbullah: Harapan Rapuh di Tengah Kecemasan Warga

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 03:30 WIB
Gencatan Senjata Israel-Hizbullah: Harapan Rapuh di Tengah Kecemasan Warga
Adu kekuatan militer Hizbullah vs Israel. [Wikipedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada hari Kamis, ada secercah harapan karena NNA melaporkan parlemen akan bertemu untuk memilih presiden pada tanggal 9 Januari, mengakhiri kekosongan selama dua tahun.

Pada hari Rabu, dalam pernyataan pertamanya setelah gencatan senjata, Hizbullah mengatakan para pejuangnya akan "tetap dalam kesiapan total untuk menghadapi ambisi dan serangan musuh Israel".

Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah mengatakan kepada AFP bahwa kelompoknya bekerja sama dalam penempatan tentara di selatan, menambahkan kelompok itu "tidak memiliki senjata atau pangkalan yang terlihat" di daerah tersebut.

Di Israel utara, yang telah diserang terus-menerus oleh Hizbullah selama lebih dari setahun, ada harapan yang diwarnai dengan skeptisisme mengenai apakah gencatan senjata akan bertahan lama.

Baca Juga: Sudah 2 Hari Gencatan Senjata, Hizbullah Tetap Siaga di Lebanon

Nissim Ravivo, seorang berusia 70 tahun di kota pesisir Nahariya dekat perbatasan dengan Lebanon, menyuarakan kekecewaannya.

"Sungguh memalukan, kami seharusnya melanjutkan setidaknya selama dua bulan lagi dan menyelesaikan pekerjaan," katanya. "Kami masih merasa tidak aman dan kami tidak senang akan hal itu."

Lebanon mengatakan sedikitnya 3.961 orang telah tewas di negara itu sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka tewas dalam beberapa minggu terakhir.

Di pihak Israel, permusuhan dengan Hizbullah menewaskan sedikitnya 82 tentara dan 47 warga sipil, kata pihak berwenang di sana.

Baca Juga: Bakal Hancurkan Hamas? JoeBiden Sepakat Jual Senjata Rp10,7 Triliun ke Israel

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI