Bikin Ahok Dipenjara, Ini Perjalanan Aksi 212 dari 2016 Sampai 2024

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 14:14 WIB
Bikin Ahok Dipenjara, Ini Perjalanan Aksi 212 dari 2016 Sampai 2024
Suasana aksi reuni 212 di kawasan Monas, Jakarta, Senin (2/12/2019). Reuni tersebut digelar untuk lebih mempererat tali persatuan umat Islam dan persatuan bangsa Indonesia. (ANTARA FOTO/ARUNA)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aksi 12 Desember atau yang biasa dikenal dengan Aksi 212 bakal Kembali digelar di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Senin (2/12/2024) pagi. Aksi tersebut pertama kali digelar pada 02 Desember 2016.

Sejarah dari aksi 212 ini merupakan gerakan bela islam buntut ucapan Mantan Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang dinilai menistakan agama.

Setelah aksi itu berlangsung dan Ahok telah dipenjara, reuni 212 diadakan kembali dan menjadi agenda rutin setiap tahun dengan agenda utama mengkritik kinerja pemerintah. Lantas, bagaimana perjalanan aksi ini selama 8 tahun atau dari Desember 2016 sampai Desember 2024 mendatang?

2016 : Tuntut Ahok Dipenjara

Aksi 212 pertama kali digelar 2016 ini diinisiasai oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) dan
menghadirkan banyak orang, atau diklaim mencapai satu jutaan massa saat itu dari berbagai daerah untuk membela agama Islam. Ini buntut pernyataan Ahok yang saat itu maju sebagai calon gubernur Jakarta petahana dinilai menodai agama Islam pada pidatonya di Kepulauan Seribu pada tanggal 27 September 2016.

Pada pidatonya, Ahok menyebut ada sejumlah oknum yang memprovokasi masyarakat untuk tidak mendukungnya dengan dalih Surat Al-Maidah ayat 51 yang berbunyi, "Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu); sebagian mereka adalah pemimpin yang bagi sebagian mereka yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim”.

Berikut kutipan pidato Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut,"
"Kan bisa saja dalam hati kecil Bapak Ibu, nggak pilih saya karena dibohongi (orang) pakai Surat Al Maidah 51 macam-macam itu. Itu hak Bapak Ibu. Kalau Bapak Ibu merasa nggak bisa pilih karena takut masuk neraka, dibodohin, begitu, oh nggak apa-apa, karena ini panggilan pribadi Bapak Ibu".

Massa reuni akbar 212. (Suara.com/Chyntia Sami B)
Massa reuni akbar 212. (Suara.com/Chyntia Sami B)

2017 : Merawat Energi Al-Maidah 51 untuk Kebangkitan Umat Demi Kejayaan NKRI

Reuni Akbar selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 2 Desember 2017, digelar di silang Monas oleh Rizieq Syihab untuk memperingati kembali Aksi 212. Tema yang diambil yaitu "Merawat Energi Al-Maidah 51 untuk Kebangkitan Umat demi Kejayaan NKRI".

Baca Juga: Jokowi Digugat Rizieq Shihab, Istana Beri Sindiran Telak: Jangan Cuma Sekedar Cari Sensasi atau Provokasi

Dalam pidatonya, Rizieq Shihab menyampaikan untuk menyerukan NKRI Bersyariah dan pribumi untuk menjadi tuan rumah. Diketahui, Rizieq saat itu tengah mengalami masalah perseteruan dari pelariannya ke Arab Saudi atas dugaan kasus pornografi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI