Profil Peter F Gontha, Sebut Naturalisasi Bukti Pemerintah Tak Peduli Sepak Bola Indonesia!

Riki Chandra Suara.Com
Sabtu, 30 November 2024 | 12:17 WIB
Profil Peter F Gontha, Sebut Naturalisasi Bukti Pemerintah Tak Peduli Sepak Bola Indonesia!
Peter F Gontha. [Dok.Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peter F Gontha mengungkapkan kritik tajam terhadap naturalisasi pemain sepak bola yang kini menjadi strategi utama dalam membangun prestasi tim nasional (Timnas) Indonesia.

Dalam pernyataannya, Peter menyebut dirinya kerap mendapat serangan di media sosial lantaran kritiknya terhadap praktik tersebut. Ia mengatakan, meski pro-kontra adalah hal biasa di era media sosial, besarnya reaksi publik terhadap kritik ini menunjukkan tingginya hasrat masyarakat terhadap sepak bola.

“Sebegitu besarnya keinginan masyarakat Indonesia melihat tim nasional berprestasi di kancah internasional, hingga tak rela ada kritik terhadap upaya yang dianggap mampu mendongkrak prestasi tim nasional,” ujarnya dikutip dari pemberitaan media massa.

Menurut Peter, naturalisasi pemain yang dilakukan oleh Ketua PSSI Erick Thohir sesuai regulasi FIFA, tidak sejalan dengan prinsip pembangunan jangka panjang dalam dunia sepak bola.

Peter mengungkapkan, dibandingkan mencari solusi instan seperti naturalisasi pemain, mendidik talenta muda berbakat dari seluruh pelosok negeri adalah langkah yang lebih ideal.

Namun, ia mengakui, idealisme itu sulit diterapkan mengingat kondisi persepakbolaan Indonesia yang penuh tantangan. Hal ini juga ditegaskan Nirwan Bakrie, mantan Wakil Ketua Umum PSSI, yang menyebut naturalisasi pemain sebagai solusi paling logis saat ini.

Menurut Nirwan, PSSI sebagai organisasi non-pemerintah telah lama membiayai sendiri aktivitasnya, termasuk pembinaan pemain muda. Sementara itu, alokasi anggaran pemerintah untuk olahraga sebagian besar digunakan untuk kegiatan multievent internasional, bukan pembinaan jangka panjang. "Politik anggaran seperti ini sudah saatnya diubah," tegasnya.

Selain masalah anggaran, minimnya sarana dan prasarana menjadi kendala besar. Peter menyoroti pentingnya komitmen pemerintah dalam membangun lapangan sepak bola dan fasilitas pelatihan di berbagai tingkat wilayah. Ia juga mengkritik kebijakan yang kerap mengalihfungsikan lahan kosong untuk pengembangan properti tanpa mempertimbangkan kebutuhan fasilitas olahraga.

“Tanpa lapangan yang memadai, anak berbakat sekalipun akan kesulitan berkembang,” katanya. Ia menambahkan bahwa sepak bola tidak cukup hanya menjadi olahraga murah dan mudah dimainkan, tetapi membutuhkan dukungan serius dari pemerintah untuk mencapai taraf profesional.

Meski awalnya menolak naturalisasi pemain, Peter mengaku mulai memahami bahwa langkah ini menjadi bukti nyata minimnya dukungan pemerintah terhadap sepak bola nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI