Suara.com - Daya beli masyarakat di sektor pariwisata diklaim masih tinggi, meski ada gerakan boikot belanja sebagai aksi protes atas kenaikan PPN 12 persen.
Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa usai acara Wonderful Indonesia co Branding Award di Jakarta, Jumat (29/11/2024).
Lantaran itu, ia berharap masyarakat bisa memanfaatkan Hari Belanja Nasional atau Harbolnas yang biasa diadakan setiap tanggal kembar.
"Sejauh ini, kita juga kemarin ratas (rapat terbatas) di Kemenko Perekonomian, kita kan ada Harbolnas yang intinya itu akan bisa memberikan banyak harga spesial, diskon-diskon spesial. Itu akan meningkatkan masyarakat untuk berbelanja," katanya.
Sementra itu, Pelaksana tugas (plt) Deputi bidang pemasaran Kemenpar Ni Made Ayu Martini menambahkan bahwa daya beli yang tinggi dari masyarakat juga terlihat saat acara travel fair, terutama ketika menjelang liburan akhir tahun.
"Hari ini juga kita ke Garuda Travel Festival, rame sekali karena memang kebutuhan," imbuhnya.
Made Ayu juga mengemukakan bahwa di tengah isu perekonomian yang tidak stabil, sejumlah jenama lokal justru alami peningkatan penjualan.
Apalagi sejumlah jenama yang sudah bergabung dengan co-branding yang merupakan platform promosi dari Kemenpar.
Ia melanjutkan bahwa saat akhir tahun ini juga biasa menjadi high season terhadap penjualan lini bisnis travel.
Baca Juga: Bakal Komunikasi dengan Pemerintah, Dasco Soal PPN 12 Persen: Semua Tolong Sabar
"Jadi semoga semua kegiatan-kegiatan dilakukan oleh Kementerian dan inisiatif pemerintah didukung karena memang ini musimnya liburan, kemudian musim high season untuk travel," katanya.