Suara.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengakui turunnya jumlah partisipasi pemilu pada Pilkada 2024 dibandingkan Pilpres 2024.
Anggota KPU DKI Jakarta Astri Megatari menjelaskan angka partisipasi warga Jakarta yang menggunakan hak pilihnya pada hari pencoblosan Pilkada, Rabu (27/11/2024) tidak sebanyak saat pencoblosan Pilpres pada Rabu (14/2/2024).
“Jadi, terkait hal ini memang tentunya kami akan melakukan evaluasi lagi mengenai program-program kegiatan sosialisasi yang sudah kami jalankan,” kata Astri kepada wartawan, dikutip pada Jumat (29/11/2024).
Dia mengeklaim sudah melakukan sosialisasi semaksimal mungkin kepada warga Jakarta agar bisa berpartisipasi pada hari pemungutan suara.
“Berbagai cara sudah kami lakukan, lebih dari 100 titik kami sudah lakukan sosialisasi ke komunitas, ke ormas, kemudian juga selain itu kami juga lakukan sosialisasi ke sekolah, ke kampus untuk pemilih pemula dan pemilih muda,” tutur Astri.
“Lalu kemudian juga sosialisasi kami lakukan hingga ke tingkat kelurahan. Bahkan ada beberapa kelurahan yang mereka datang hadir ke forum-forum warga,” tambah dia.
Meski sudah melakukan berbagai upaya sosialisasi, Astri menyebut partisipasi pemilih masih lebih rendah dibanding pada saat Pilpres 2024 lalu.
“Hasil tersebut nanti tentunya akan kami kaji dan evaluasi lebih lanjut untuk perbaikan ke depannya,” tandas Astri.
Diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga pasangan calon. Paslon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono, paslon nomor urut 2 Dharma Pongrekun-Kun Wardana, dan paslon ketiga Pramono Anung-Rano Karno.
Baca Juga: Latar Belakang Mengejutkan Cak Lontong, Disebut Jadi Kunci Sukses Kemenangan Rano Karno