Hizbullah Paksa Israel Gencatan Senjata, Panglima Garda Revolusi Iran Sebut Kekalahan Memalukan

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Jum'at, 29 November 2024 | 08:16 WIB
Hizbullah Paksa Israel Gencatan Senjata, Panglima Garda Revolusi Iran Sebut Kekalahan Memalukan
Parade militer pejuang Hizbullah di Lebanon [Foto: Sputniknews.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mayor Jenderal Hossein Salami, Panglima Tertinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran menyebut gencatan senjata yang baru diumumkan di garis depan Lebanon sebagai kekalahan strategis dan memalukan bagi rezim Israel.

Salami menyampaikan komentar tersebut dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem pada hari Kamis, sehari setelah gencatan senjata antara Israel dan Gerakan Perlawanan Hizbullah Lebanon mulai berlaku.

“Gencatan senjata di garis depan Lebanon merupakan kekalahan strategis dan memalukan bagi rezim Zionis yang bahkan gagal mencapai tujuan dan ambisi jahatnya,” kata komandan tertinggi IRGC tersebut, seraya menambahkan bahwa gencatan senjata tersebut dapat menjadi awal dari berakhirnya perang Gaza.

Fakta bahwa Hizbullah memberlakukan gencatan senjata terhadap Zionis membuktikan bahwa hari-hari rezim tersebut sudah terhitung, katanya.

Baca Juga: Bakal Hancurkan Hamas? JoeBiden Sepakat Jual Senjata Rp10,7 Triliun ke Israel

Mengacu pada pernyataan Pemimpin Tertinggi Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei, Salami mengatakan bahwa kekejaman yang dilakukan terhadap rakyat Gaza dan Lebanon akan semakin memperkuat Poros Perlawanan.

Bangsa Iran akan mengerahkan segala upaya untuk mendukung perlawanan di Lebanon dan Palestina yang diduduki, tegas sang komandan.

Gencatan senjata ini mulai berlaku pada Rabu untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama 14 bulan.

Kesepakatan ini menyebutkan bahwa Israel akan menarik pasukannya secara bertahap dari selatan Garis Biru, sementara Lebanon akan menempatkan tentara mereka di Lebanon selatan dalam waktu tidak lebih dari 60 hari.

Gencatan senjata antara Israel dan Lebanon ini mulai diberlakukan beberapa jam setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa usulan untuk mengakhiri konflik telah disetujui oleh kedua belah pihak.

Baca Juga: Gencatan Senjata Hari Kedua, Israel Larang Warga Sipil Mendekati 10 Desa di Lebanon, Ada Apa?

Kesepakatan ini diharapkan dapat menghentikan serangan udara Israel di kota-kota Lebanon serta meredakan pertempuran lintas perbatasan yang telah berlangsung selama setahun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI