Suara.com - Warga Israel kembali turun ke jalan untuk melampiaskan kemarahan mereka terhadap rezim Zionis di bawah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan menuntut gencatan senjata di Jalur Gaza serta pembebasan tawanan.
Sumber berita melaporkan bahwa demonstran di al-Quds yang diduduki meminta rezim Zionis untuk mengakhiri perang dengan membuat gencatan senjata yang mirip dengan yang dibuat di Lebanon.
Mereka juga meneriakkan slogan-slogan dan menuntut pengembalian lebih dari 100 tawanan melalui pertukaran dengan warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Sekelompok pengunjuk rasa juga berkumpul di depan Kementerian Perang di Tel Aviv, menyebutnya sebagai kekalahan memalukan bagi para pemimpin Zionis dalam serangan Lebanon.
Baca Juga: Runtuhnya Klaim Kemenangan Netanyahu: 60% Rakyat Israel Ragukan Keunggulan Atas Hizbullah
Menurut media berita, demonstrasi di al-Quds yang diduduki berubah menjadi kekerasan setelah polisi menggunakan kekerasan untuk membubarkan massa dan menangkap sejumlah dari mereka.
Unjuk rasa anti-Netanyahu telah menjadi kejadian umum di Tel Aviv dan kota-kota lain yang diduduki, dengan para pengunjuk rasa mengecam kegagalan rezim untuk menghentikan perang Gaza dan mampu membebaskan para tawanan.
Para pengunjuk rasa juga menuntut agar Netanyahu disingkirkan dan pemilu diadakan lebih awal.