Pengamat: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Dipengaruhi Endorsement Jokowi-Prabowo

Chandra Iswinarno Suara.Com
Jum'at, 29 November 2024 | 02:00 WIB
Pengamat: Kekalahan PDIP di Pilkada Jateng Dipengaruhi Endorsement Jokowi-Prabowo
Paslon Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekalahan PDIP dalam Pilkada Jawa Tengah 2024 menjadi sorotan tajam. Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menyebut kekalahan ini tidak lepas dari kuatnya pengaruh dukungan (endorsement) Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto terhadap pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin.

PDIP yang mengusung pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi harus mengakui keunggulan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang didukung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Dominasi mesin politik koalisi pengusung Luthfi-Taj Yasin, yang mencapai sekitar 75 persen, diperkuat oleh political endorsement dari Jokowi dan Prabowo. Dukungan ini memberikan pesan politik kuat bagi simpul-simpul kekuatan, termasuk para donor logistik, untuk all out memenangkan Luthfi-Taj Yasin," ujar Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (IndoStrategic) Khoirul Umam seperti dilansir Antara di Jakarta, Kamis (28/11/2024).

Menurut Khoirul, endorsement kedua tokoh nasional itu menciptakan efek elektoral yang signifikan.

Baca Juga: Luthfi-Taj Yasin Unggul Hitung Cepat, PWNU Jateng Berharap Janji Ditepati

Tak hanya itu, jaringan logistik yang solid dari koalisi pengusung semakin memperbesar peluang kemenangan pasangan Luthfi-Taj Yasin.

Terlepas dari adanya endorsement dan jaringan logistik yang solid, kekalahan PDIP di Kandang Banteng, diyakini juga karena adanya faktor karakter pemilih di Jateng yang diisi kelompok santri, dan direpresentasikan dalam pasangan Luthfi-Taj Yasin.

"Karakter pemilih Jawa Tengah yang mana wilayah pantura (Pantai utara Jawa) didominasi oleh masyarakat santri, yang lebih mendukung representasi kandidat nasionalis-santri yang tercermin di Luthfi-Yasin. Jaringan Nahdlatul Ulama sangat all out mendukung pasangan ini," kata Umam.

Sementara kandidat yang diusung PDIP, Andika-Hendrar merepresentasikan kelompok nasionalis.

"Dengan demikian, kekuatan KIM yang di-back up oleh Jokowi bisa memanfaatkan situasi rapuhnya barisan kekuatan PDIP di Jawa Tengah, ditambah lagi constraint utama yang dihadapi Calon PDIP pada Pilkada Jawa Tengah ini adalah faktor sangat terbatasnya waktu sosialisasi, termasuk untuk melakukan penetrasi ke segmen santri di Jawa Tengah," kata Umam.

Baca Juga: Hasil Quick Count Pilkada Jateng: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Unggul Telak!

Sementara berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count beberapa lembaga survei turut menguatkan analisis ini. Semua menunjukkan keunggulan pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin yang konsisten memimpin perolehan suara.

Dari hasil hitung cepat Charta Politika menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 58,44 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,56 persen suara. Kemudian dari hasil hitung cepat Indikator, Luthfi-Taj Yasin mendapatkan 58,31 persen suara, sementara Andika-Hendrar 41,69 persen suara.

SMRC, dalam hasil hitung cepat sementaranya, menunjukkan pasangan Luthfi-Taj Yasin memperoleh 59,16 persen suara, dan Andika-Hendrar 40,84 persen suara.

Sedangkan dilansir dari laman KPU, Pasangan Luthfi-Taj Yasin memeroleh 59,14 persen atau sekira 11.350.600 suara. Kemudian pasangan Andika-Hendi hanya meraih 40,86 persen atau 7.841.476 suara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI