Suara.com - Kebiasaan minum kopi kebanyakan orang di Indonesia saat ini membuat minuman ini semakin populer. Bila kopi idealnya hanya diseduh dengan air panas dan disertai gula, kini kopi hadir dengan berbagai olahan, penyajian dan tambahan rasa lain.
Para pecinta kafein menganggap espresso sangat menyenangkan namun ada fakta kesehatan yang berisiko di baliknya.
Kopi bisa mengurangi kualitas hidup anda bila kesehatan yang mengganggu, terutama bagi sistem kemih yang rentan terhadap infeksi.
Menurut Dokter Spesialis Urologi Eka Hospital Permata Hijau, dr. Alberth Ivan Parasian Sp.U dalam acara diskusi di Jakarta Pusat, Selasa (16/11/2024) hal ini mungkin terjadi.
Baca Juga: Super Lengkap, Menjajal Menu di Angkasa Kopi Tiam Kota Jambi
"Cuma memang kopi kalau minum terlalu banyak itu biasanya menyebabkan risiko infeksi saluran kencing, lebih ke arah sana," ujarnya.
Ia memandang hal ini karena kafein memiliki efek diuretik yaitu kondisi yang memaksa ginjal untuk mengeluarkan air terus menerus. Apalagi kafein juga bisa meningkatkan aliran darah ke ginjal, sehingga ginjal akan memproduksi lebih banyak urine alias air kencing.
"Kan kopi atau bir memang kalau diminum sering kencing memang dia mekanismenya banyak buang urine, kopi sama seperti bir kencing jadi ginjak dipaksa untuk mengeluarkan air kencing," papar dr. Alberth.
Ia juga menyebut bahwa beberapa orang yang gemar minum kopi cenderung lebih sedikit minum air putih sehingga tubuh kekurangan cairan.
Apabila kondisi ini dibiarkan maka anda harus mewaspadai pembentukan batu ginjal yang akan menganggu kinerja organ penyaring racun tubuh tersebut.
Baca Juga: Icip Menu Kopi Dusun, Kuliner Tradisional di Candi Muaro Jambi
Bila batu ginjal membesar maka orang tersebut akan merasakan nyeri hebat yang menjalar di pinggang hingga punggung yang membuatnya kesulitan beraktivitas.
"Dengan kita minum banyak kopi, air putih minum yang diminum itu kurang. Nah, jadi biasanya gara-gara kurang konsumsi air putihnya, bukan karena kopinya menyebabkan batu ginjal," jelas dr. Alberth.
Batu ginjal adalah endapan keras yang terbuat dari mineral dan garam asam yang mengendap dalam urin yang terkonsentrasi.
Batu ginjal ini dapat menyakitkan saat melewati saluran kemih, tetapi biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen.
Di beberapa kasus pada umumnya, batu ginjal berukuran kecil bisa keluar dengan sendirinya, dengan cara pasien banyak konsumsi putih. Namun pada batu ginjal yang lebih dari 4 milimeter (mm), cenderung perlu pengobatan khusus.
"Ukuran batu ginjal yang lebih besar mungkin membutuhkan penanganan dengan obat-obatan atau prosedur khusus, seperti obat pereda nyeri, shockwave, ureteroskopi, percutaneous nephrolithotomy, hingga laparoskopi," sambung dr. Alberth.
Perlu diketahui, tanpa pengobatan yang tepat, batu ginjal bisa menyebabkan beberapa komplikasi. Penyakit ini juga kerap muncul tanpa undangan, mengintai sistem kemih kita dengan risiko yang serius.
Kondisi ini terjadi ketika kristal mineral menumpuk di ginjal, membentuk batu yang dapat menyebabkan rasa sakit luar biasa.