Suara.com - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meninjau lokasi banjir di Kebon Pala, Jakarta Timur, Kamis (28/11/2024). Wilayah tersebut diketahui sempat terendam banji luapan kali ciliwung dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.
Berdasarkan pantauan Suara.com, Gibran datang sekitar pukul 11.00 WIB. Putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo atau Jokowi itu tampak mengenakan batik lengan panjang.
Kehadiran Gibran tentunya membuat masyarakat sekitar heboh. Banyak dari warga yang mengeluarkan telepon genggamnya untuk mengabadikan Gibran meninjau kampung mereka.
Gibran kemudian menyambangi SMP Negeri 26, Jalan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur. Di sana Gibran terlihat membagi-bagikan susu kepada pelajar.
Baca Juga: Beda Penampilan Selvi Ananda saat Nyoblos di Pilkada vs Pilpres, Mana Lebih Cetar?
Setelah itu Gibran menyabangi SDN Kampung Melayu 02 yang juga dijadikan tempat pengungsian warga korban banjir Kebon Pala. Gibran juga sempat membagikan susu kepada anak-anak di sana.
Terlihat juga banyak dari pelajar dan warga ingin bersalaman dengan Gibran yang terus dikawal oleh anggota Paspampres. Sebagian dari mereka bahkan meminta foto bersama.
Banjir Kebon Pala
Permukiman warga di Kebon Pala, Jakarta Timur, terendam banjir pada Kamis (28/11/2024) pagi. Ketinggian air mencapai 2,5 meter akibat Kali Ciliwung meluap.
"Ketinggian air saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Ratusan rumah warga terdampak banjir," kata Ketua RT 13 RW 04 Kelurahan Kampung Melayu, Sanusi seperti diberitakan Antara, Kamis.
Sanusi mengatakan banjir di Kebon Pala, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur ini terjadi karena meluapnya Kali Ciliwung.
Dia menyebut meluapnya kalii Ciliwung akibat air kiriman dari Bogor dan hujan deras yang terjadi di wilayah Jakarta pada Rabu (27/11) malam.
"Air mulai naik sekitar pukul 21.00 WIB dan saat ini sudah mencapai 2,5 meter. Penyebab banjir air kiriman dari Bogor dan hujan deras," kata Sanusi.
Sanusi menjelaskan banjir itu tidak hanya dialami warga RT 13 saja, melainkan ada 10 RT lainnya di RW 04 yang juga terdampak banjir.
Bahkan, Sanusi memperkirakan terdapat lima RW di Kelurahan Kampung Melayu yang terdampak banjir akibat luapan Kali Ciliwung tersebut.
"Jumlah rumah yang terdampak banjir diperkirakan 300 rumah lebih," katanya.
Menurut dia, ada sejumlah warga yang mau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dan aman, namun masih menunggu tim SAR.
"Ada beberapa warga yang mau mengungsi, tapi masih menunggu tim SAR. Namun, sebagian besar warga 'standby' di dalam rumahnya," katanya.
Hingga saat ini, kata Sanusi, belum ada bantuan dari pemerintah setempat untuk menangani warga yang terdampak banjir.
Warga lainnya, Joni menuturkan, air mulai masuk ke permukiman warga sekitar 21.00 WIB dengan durasi yang sangat cepat.
"Bahkan, tadi malam ketinggian air terus naik. Ketinggian air sudah mencapai 2 meter lebih," katanya.
Menurut dia, meski sudah masuk siaga I, namun warga masih enggan mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
"Mereka (warga) sudah terbiasa (banjir), mereka siaga saja di rumah masing-masing," katanya.
Warga yang belum mau mengungsi lebih memilih memindahkan kendaraan sepeda motornya ke dataran yang lebih tinggi untuk menghindari kerusakan mesin. [Suara.com/ Moh. Reynaldi Risahondua]