Suara.com - Mayoritas besar penduduk Israel telah mengakui bahwa rezim Zionis belum mencapai kemenangan dalam perang melawan gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon, menurut sebuah jajak pendapat baru.
Menurut laporan Al Jazeera Arabic pada hari Rabu, sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Channel 13 Israel menunjukkan bahwa 60% warga Israel percaya bahwa rezim Zionis belum mengalahkan Hizbullah Lebanon dalam perang tersebut.
Sekitar 44% responden mendukung diakhirinya perang di Lebanon, menurut jajak pendapat tersebut.
Pada hari Selasa pagi, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengklaim pencapaian besar dalam perang tersebut, memberikan pukulan berat kepada Hizbullah dan melanjutkan upaya untuk menghancurkan Hamas.
Pernyataan-pernyataan ini dikritik oleh banyak pemimpin dan politisi Zionis.
Avigdor Lieberman, politisi Israel yang pernah menjabat sebagai menteri luar negeri rezim tersebut sekaligus menteri perang, adalah orang pertama yang bereaksi dengan menulis bahwa Netanyahu berbicara tentang kemenangan final dan mutlak tetapi tidak menyebutkan pihak mana yang menang; ia berpendapat bahwa gencatan senjata berarti menyerah kepada Hizbullah.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengumumkan bahwa jumlah korban tewas akibat agresi rezim Israel terhadap negara tersebut telah meningkat menjadi 3.445 sejak Oktober tahun lalu.
![Parade militer pejuang Hizbullah di Lebanon [Foto: Sputniknews.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/10/19/61472-parade-militer-pejuang-hizbullah-di-lebanon.jpg)
Meski demikian, kelompok Hizbullah di Lebanon mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah mencapai "kemenangan" atas Israel dan bahwa para pejuangnya siap sedia, setelah gencatan senjata antara kedua belah pihak mulai berlaku.
"Kemenangan dari Tuhan Yang Maha Esa adalah sekutu dari tujuan yang benar," kata sebuah pernyataan dari kelompok yang didukung Iran tersebut, seraya menambahkan bahwa para pejuangnya "akan tetap dalam kesiapan penuh untuk menghadapi ambisi dan serangan musuh Israel".
Baca Juga: Hizbullah-Israel Damai, Erdogan: Kami Akan Bantu Hentikan Pembantaian di Gaza
Serangan sebelum gencatan senjata