Suara.com - Pada Selasa (26/11), Perserikatan Bangsa-Bangsa menyambut baik langkah ke arah kesepakatan gencatan senjata antara Lebanon dan Israel, sekaligus mendesak kedua belah pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini.
Wakil juru bicara PBB, Farhan Haq, menegaskan bahwa semua upaya untuk menemukan solusi diplomatik bagi konflik ini perlu didukung.
"Kami menegaskan kembali bahwa semua upaya untuk solusi diplomatik terhadap konflik ini harus didukung," kata Haq saat konferensi pers.
Ia mendorong Israel dan Lebanon untuk memanfaatkan momen ini sebagai langkah menuju masa depan yang lebih stabil dan aman.
Baca Juga: Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
Haq juga menegaskan bahwa Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) dan utusan khusus PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, siap memberikan dukungan untuk implementasi kesepakatan yang mungkin terjalin.
"Kami dengan serius mencermati laporan mengenai serangan berat oleh Angkatan Bersenjata Israel di Lebanon selatan dan di wilayah selatan Beirut yang menyebabkan banyak korban jiwa," tambahnya.
Ia juga mencatat bahwa serangan rudal dan penggunaan drone oleh Hizbullah masih berlangsung.
Mengacu pada Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Haq menyebutkan bahwa "wilayah pinggiran selatan Beirut mengalami serangan besar hanya beberapa menit setelah lebih dari 20 peringatan evakuasi dikeluarkan."
"Hari ini, area padat penduduk di pusat kota Beirut juga menjadi target serangan udara tanpa peringatan sebelumnya," tuturnya.
Baca Juga: Dari Biden Hingga Von der Leyen: Dunia Bereaksi Atas Gencatan Senjata Lebanon-Israel
Serangan ini tidak hanya menyebabkan banyak korban tetapi juga memicu pengungsian lebih lanjut.
Haq melaporkan bahwa, per 24 November, Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mencatat hampir 900.000 orang terpaksa mengungsi di Lebanon sejak bulan Oktober 2023.
Israel telah meningkatkan serangan udaranya di Lebanon dengan alasan menargetkan Hizbullah sebagai bagian dari konflik yang telah berlangsung lama dengan kelompok tersebut sejak dimulainya perang di Jalur Gaza tahun lalu.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, setidaknya 3.760 orang telah tewas akibat serangan Israel di Lebanon, hampir 15.700 orang lainnya terluka, dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak Oktober 2023.
Israel juga memperluas konflik dengan melancarkan serangan darat ke wilayah selatan Lebanon pada 1 Oktober.