1. Siapkan perangkat seperti smartphone atau laptop dengan koneksi internet stabil.
2. Buka browser, lalu salin dan tempel tautan sesuai wilayahmu, atau klik langsung dari daftar di atas.
3. Setelah masuk, kamu akan melihat kolom utama seperti “Progress Dokumen C Hasil” dan “Progres Rekapitulasi”.
4. Pilih wilayah TPS yang ingin kamu cek dengan mengisi kolom kecamatan, kelurahan, dan TPS.
5. Tampilan akan menunjukkan hasil pindai dokumen C Hasil-KWK, yang memuat data pemilih, perolehan suara masing-masing calon, hingga surat suara sah dan tidak sah.
Dokumen ini sangat berguna untuk memastikan bahwa suara yang kamu berikan benar-benar terhitung secara akurat.
Mengapa Tidak Ada Pemilihan Gubernur di DIY?
Mungkin kamu bertanya-tanya, kenapa DIY tidak menggelar pemilihan gubernur seperti provinsi lain? Jawabannya ada dalam UU No. 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY. Menurut undang-undang ini, gubernur DIY harus bertakhta sebagai Sultan Hamengku Buwono, dan wakil gubernur adalah Adipati Paku Alam yang bertakhta.
Proses pengangkatannya pun tidak melibatkan pemilu langsung, melainkan melalui pengajuan dari Kasultanan dan Kadipaten kepada DPRD DIY. Setelah disetujui, mereka akan ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur. Jadi, keistimewaan ini memang menjadi identitas unik DIY yang tidak dimiliki daerah lain.
Meskipun tidak ada Pilgub, kamu tetap bisa berkontribusi dengan memastikan suara untuk pemilihan wali kota dan bupati di DIY dihitung dengan benar melalui real count. Itulah cara cek real count Pilkada DIY untuk melihat hasil upload dokumen C hasil. Jangan ragu untuk cek hasilnya, ya!