Suara.com - Calon gubernur Jakarta, Pramono Anung, selesai menggunakan hak pilih di TPS 046 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan. Pramono berangkat nyoblos ke TPS bareng istri dan anak perempuannya.
Pramono mengungkapkan agenda dirinya setelah selesai menggunakan hak pilih, yakni ingin kembali ke rumah untuk menelepon cucu. Jarak rumah Pramono ke TPS 046 terbilang dekat hanya sekitar 200-an meter. Pramono bersama istri dan anaknya berjalan kaki dari rumah ke TPS maupun sebaliknya.
"Sementara pengen video call sama cucu," kata Pramono di TPS 046, Cipete Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (27/11/2024).
Diketahui, menjelang siang nanti Pramono dan Rano Karno dijadwalkan berkunjung ke posko pemenangan di JS Luwansa. Mereka direncanakan memantau hasil hitung cepat atau quick count.
Baca Juga: Beredar Surat Prabowo Dukung RK-Suswono, Pengamat: Pilkada Jakarta Kompetisi Elite Partai
"Ya saya akan memantau untuk sementara ini, nanti memang tim telah menyiapkan ada untuk baik untuk quick count, exit poll dan sebagainya karena memang di era modern ini kan dengan gampang hasil segera bisa diketahui," kata Pramono.
Harap Menang Satu Putaran
Sebelumnya Pramono berharap memenangkan Pilkada Jakarta 2024 dalam satu putaran mengalahkan cagub Ridwan Kamil maupun Dharma Pongrekun. Harapan itu disampaikan Pramono sesaat sebelum berangkat menuju ke TPS 046 Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan.
Pantauan Suara.com di kediaman Pramono, ia berangkat menuju TPS untuk menggunakan hak pilih bersama dengan istri dan putrinya. Ketiganya lengkap menggunakan cukin atau selendang Betawi bermotif ondel-ondel.
"Secara pribadi saya tentunya mengharapkan satu putaran," kata Pramono.
Baca Juga: LIVE REPORT: Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024, Siapa yang Bakal Unggul?
Pramono menjelaskan alasan mengapa dirinya berharap menang dalam satu putaran. Salah satunya agar pelaksanaan Pilkada Jakarta cepat selesai.
"Kenapa satu putaran? Supaya warga Jakarta bisa kembali hidup normal tidak lagi karena Pilkada di tempat lain sudah selesai semua sehingga dengan demikian Jakarta juga perlu apa? Gak ada lagi ketegangan walaupun kecil," kata Pramono.