Uniknya Pilkada Indonesia: Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong Bikin Perwakilan Swedia Kagum

Aprilo Ade Wismoyo Suara.Com
Rabu, 27 November 2024 | 07:45 WIB
Uniknya Pilkada Indonesia: Calon Tunggal Lawan Kotak Kosong Bikin Perwakilan Swedia Kagum
Ilustrasi Pilkada (dok. bijakpilkada)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peserta Program Kunjungan Pemilu Indonesia (EVP) 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Republik Indonesia dari perwakilan Swedia memberikan pujian terhadap sistem pemilihan umum di Indonesia setelah melihat persiapan yang dilakukan di Provinsi Jawa Timur, khususnya Surabaya.

"Saya mengamati bahwa sistem demokrasi dan pemilihan kepala daerah di Indonesia sangat baik. Hari ini, kami memeriksa persiapan beberapa tempat pemungutan suara (TPS). Masyarakat dapat dengan jelas mengenali calon kepala daerah, melihat daftar pemilih, dan seluruh proses telah dipersiapkan dengan cermat," kata Gustav Dahlin, perwakilan dari Kedutaan Besar Swedia di Jakarta, saat berada di Surabaya pada hari Selasa.

Ia menilai sistem Pemilu Indonesia sangat baik karena baru mengetahui adanya fenomena calon kepala daerah yang bersaing dengan kotak kosong. Ini menunjukkan bahwa masyarakat memiliki opsi untuk memilih kotak kosong jika mereka tidak ingin memilih calon tunggal.

Dahlin mencatat bahwa kejadian calon kepala daerah tunggal tidak pernah terjadi di Swedia. Oleh karena itu, ia merasa sangat beruntung dapat menyaksikan secara langsung proses pemilihan calon kepala daerah di Surabaya, salah satu kota di Indonesia.

Baca Juga: Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Golput Meski Ber-KTP DKI Jakarta? Ini Penyebabnya

Ketua KPU RI, Mochammad Afifuddin, menjelaskan bahwa Program Kunjungan Pemilu adalah kegiatan rutin yang diadakan saat pemilu atau pilkada. KPU biasanya mengundang penyelenggara pemilu dari negara lain, pemantau, akademisi, serta peneliti untuk berpartisipasi.

"Seperti saat pemilu di negara lain, kami juga diundang. Ini adalah kegiatan rutin di mana kita saling bertukar pemikiran dan pengalaman," tambah Afifuddin.

Ia menyebutkan bahwa Provinsi Jawa Timur dipilih sebagai lokasi EVP kali ini karena dianggap menarik, dengan ketiga calon gubernur yang bersaing merupakan perempuan, dan adanya calon tunggal dalam Pilkada Surabaya yang menarik perhatian banyak orang.

Sementara itu, Muhsin Syihab, Staf Ahli Menteri Luar Negeri Bidang Hubungan Antar-lembaga Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, mendorong agar program seperti ini terus berlanjut.

"Kami sangat mendukung adanya program EVP ini, yang telah dilaksanakan beberapa kali sebelumnya. Hasilnya cukup positif untuk pemantauan dan evaluasi dalam proses pemilihan umum serta sistem demokrasi kita," ujarnya.

Baca Juga: Semua Cagub-Cawagub Pilkada Jakarta 'Boneka Politik', Warga Kampung Bayam Pilih Gercos

Sebanyak 36 negara dari berbagai belahan dunia hadir di Jawa Timur untuk mempelajari skema Pilkada Serentak 2024 melalui Program Kunjungan Pemilu Indonesia yang berlangsung dari 25 hingga 28 November di Surabaya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI