Suara.com - Mencuat desakan agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) segera menindaklanjuti Raffi Ahmad setelah kepergok menghapus unggahan di Instagram berisi seruan Presiden Prabowo Subianto kepada masyarakat Jakarta untuk mencoblos pasangan Cagub-Cawagub Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) pada Rabu (27/11/2024) besok.
Meski telah dihapus, unggahan Raffi Ahmad soal surat edaran Prabowo yang berisi ajakan untuk memilih RK-Suswono terjadi di masa tenang Pilkada Jakarta 2024. Raffi Ahmad diketahui adalah Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni.
Desakan kepada Bawaslu itu digulirkan netizen setelah nama Raffi Ahmad menjadi trending topic di platform X Indonesia postingannya soal surat edaran Prabowo.
Lewat akun X pribadinya, Komika Sammy Notaslimboy ikut membagikan ulang hasil tangkapan layar soal unggahan Raffi Ahmad. Menurutnya, meski unggahan di akun Instagramnya telah dihapus, postingan surat edaran Prabowo tetap masih terpajang di akun Threads Raffi Ahmad hingga pagi tadi.
"Di IG dihapus. Di “threads” lupa dihapus wkwkwk (8.52 WIB)," demikian cuitan Sammy dikutip Suara.com, Selasa (26/11/2024).
Unggahan Sammy sontak diramaikan netizen dengan beragam komentar. Tak sedikit netizen yang turut mendesak Bawaslu agar turun tangan untuk menyikapi unggahan Raffi Ahmad.
"Bawaslu kalo ga ada tindakan mah mending bubar aja," desak akun @mh*********.
"Bawaslu mending Bubar! Makan gaji buta kerja gak bisa!" geram akun @ma*********.
"Apalagi ya alasan bawaslu?" timpal akun @t_*********.
"Serangan fajar....kok @bawaslu_RI, diem aja yaa," celetuk akun @iw***********.
Klaim Tim Sukses RK-Suswono
Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono, Ahmad Riza Patria sebelumnya buka suara terkait beredarnya surat edaran Prabowo yang menyerukan agar warga Jakarta memilih RK-Suswono di Pilkada Jakarta. Dia mengakui jika surat itu memang ditulis oleh Prabowo. Namun, ia menyatakan pembuatan suratnya telah dilakukan sejak lama.
"Terkait dengan surat yang sudah disampaikan tadi itu yang kami mendapatkan informasi surat itu sudah lama dibuat bukan hari ini," ujar Riza di Kantor DPD Golkar DKI, Senin (25/11/2024).
Ia juga menyatakan surat itu tak sengaja disebar di masa tenang kampanye Pilkada ini. Menurutnya, surat itu hanya baru belakangan ini saja tersiar di media sosial.
"Dibuat bukan dibuat hari tenang tapi di masa kampanye, kebetulan saja mungkin sebagian kami baru tahu," pungkasnya.