Rocky Gerung Soroti Keadaan Darurat Sampai Prabowo Sebar Surat Minta Warga Jakarta Nyoblos RK-Suswono

Dwi Bowo Raharjo Suara.Com
Selasa, 26 November 2024 | 09:35 WIB
Rocky Gerung Soroti Keadaan Darurat Sampai Prabowo Sebar Surat Minta Warga Jakarta Nyoblos RK-Suswono
Presiden Prabowo Subianto bersiap memimpin sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024). [ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aww]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto membuat surat edaran yang isinya mengajak warga Jakarta untuk memilih Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK)-Suswono. Dalam surat itu, Prabowo tak mengatasnamakan presiden, melainkan Ketua Umum Partai Gerindra dalam surat itu.

Terkait itu, pengamat politik Rocky Gerung menyayangkan apa yang sudah dilakukan Prabowo, mengeluarkan surat berisi jakan nyoblos RK-Suswono di masa tenang.

"Terlihat sedikit dipaksakan Pak Prabowo tiba ketika ujung di masa kampanye, awal minggu tenang ini," ujar Rocky Gerung dikutip dari akun YouTube pribadinya Rocky Gerung Official, Selasa (26/11/2024).

Rocky Gerung juga menyoroti kegentingan di Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus soal peluang kemenangan RK-Suswono yg mulai menurun. Sehingga kata dia, Prabowo harus pulang dari kunjungan kerja di luar negeri hanya untuk turun tangan mengajak awarga memilih paslon 01 di Pilkada Jakarta.

Baca Juga: Wanti-wanti Prabowo Jaga Jarak, Pengamat Acungi Jempol buat Jokowi jika Bisa Mesra Selama 5 Tahun: Beliau Top

"Jadi kalkulasi para pemilih, kenapa Pak Prabowo akhirnya harus pulang dan membuat surat permintaan dukungan, kan mungkin sekali harus diterangkan sebagai keadan darurat, presiden pulang dari luar negeri mungkin belum selesi tugasnya karena harus pulang ke Jakarta," kata dia.

Selain itu Rocky Gerung juga menyoroti apa yang didukung Jokowi di Pilkada 2024 harus didukung oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebut saja contohnya di Jakarta dan Jawa Tengah.

"Kita lihat semua yang didudukng Jokowi harus didiukung Pak Prabowo, itu terjadi di Jateng dan sekang di Jakarta, ada semacam pengkondisian suapaya duet Prabowo Jokowi harus menghasilkan kemennagan," kata dia.

Surat Prabowo

Sebelumnya beredar di media sosial surat edaran atas nama Presiden Prabowo Subianto mengajak warga Jakarta untuk memilih Pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK)-Suswono. Prabowo tak mengatasnamakan presiden, melainkan Ketua Umum Partai Gerindra dalam surat itu.

Baca Juga: Baliho RK dan Prabowo Masih Mejeng Saat Masa Tenang di Kampung Melayu, Timses Klaim Masih Aman

surat edaran atas nama Presiden Prabowo Subianto mengajak warga Jakarta untuk memilih Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK)-Suswono. (tangkapan layar/ist)
surat edaran atas nama Presiden Prabowo Subianto mengajak warga Jakarta untuk memilih Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta nomor urut satu, Ridwan Kamil (RK)-Suswono. (tangkapan layar/ist)

Prabowo menyebut Jakarta merupakan daerah yang memberi pengaruh besar pada Indonesia. Ia menilai pasangan RK-Suswono adalah pilihan terbaik untuk warga Jakarta lantaran rekam jejaknya.

"Mereka punya rekam jejak dalam kehidupan mereka yang begitu gemilang," ujar Prabowo.

Menanggapi surat itu, Ketua Tim Pemenangan RK-Suswono, Ahmad Riza Patria membenarkan surat itu dibuat oleh Prabowo. Namun, ia menyatakan pembuatan suratnya telah dilakukan sejak lama.

"Terkait dengan surat yang sudah disampaikan tadi itu yang kami mendapatkan informasi surat itu sudah lama dibuat bukan hari ini," ujar Riza di Kantor DPD Golkar DKI, Senin (25/11/2024).

Ia juga menyatakan surat itu tak sengaja disebar di masa tenang kampanye Pilkada ini. Menurutnya, surat itu hanya baru belakangan ini saja tersiar di media sosial.

"Dibuat bukan dibuat hari tenang tapi di masa kampanye, kebetulan saja mungkin sebagian kami baru tahu," pungkasnya.

Joko
Ini surat ditanda tangani sebagai Ketua Partai Gerindra atau sebagai Presiden ya? Konflik of interest Krn salah kita sendiri dalam membuat dan menerapkan aturan dan tatanan berpolitik dan bernegara. Tp lepas dari polemik benar salah surat dukungan itu, mestinya paham bagi yg cinta NKRI harga mati.
1 komentar disini >

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI