Santri di Bantaeng Diduga Disiksa Dan Dilecehkan Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung

Muhammad Yunus Suara.Com
Senin, 25 November 2024 | 17:01 WIB
Santri di Bantaeng Diduga Disiksa Dan Dilecehkan Sebelum Ditemukan Tewas Tergantung
Ilustrasi kekerasan [SuaraJogja.com / Ema Rohimah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - RS (13), seorang santri di Pondok Pesantren Madrasatul Qur'an Hasyim Asyari kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan ditemukan tewas gantung diri.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu, 23 Oktober 2024 di sebuah kamar pondok pesantren. Pada tubuh korban ditemukan sejumlah luka.

Kedua orang tua yang melihat kejanggalan kematian putra bungsunya itu kemudian membawa jasad korban untuk diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

Dari hasil autopsi yang dilakukan tim Forensik Biddokes Polda Sulsel diketahui korban diduga mengalami tindakan kekerasan secara fisik dan seksual sebelum meninggal dunia.

Seperti terjadinya fraktur pada tulang leher, kepala bagian belakang membengkak, dan ada bekas kuku pada leher korban.

"Kami duga ada tanda-tanda kekerasan dugaan pelecehan seksual," ucap Dokter Forensik Biddokes Polda Sulsel, Denny Mathius, Senin, 25 November 2024.

Kasatreskrim Polres Bantaeng AKP Akhmad Marzuki membenarkan informasi tersebut. Ia bilang kasus ini sedang dalam penyelidikan.

"Sementara lidik. Untuk penyebabnya, belum bisa kami simpulkan apakah korban bunuh diri atau dibunuh," ucapnya saat dikonfirmasi.

Kata Marzuki, penyidik hingga kini belum menerima hasil autopsi dari RS Bhayangkara. Namun, sudah ada 8 orang pihak pondok pesantren yang diperiksa sebagai saksi.

Baca Juga: Bias Antara Keadilan dan Reputasi, Mahasiswi Lapor Dosen Cabul Dituduh Halusinasi

"Hingga kini kami sudah memeriksa 8 orang saksi, yaitu guru, pengasuh dan teman-teman korban. Namun keterangannya saling tunjuk. Sehingga kami mesti mengembangkan lagi," ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI