Suara.com - Sekelompok tentara Korea Utara yang menyamar sebagai penduduk pribumi dari Timur Jauh Rusia dilaporkan terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Ukraina di wilayah perbatasan barat Rusia, Kursk.
Laporan ini pertama kali disampaikan oleh media Ukraina, RBC Ukraina, yang mengutip pernyataan dari pejabat tinggi militer Kiev pada Minggu (24/11).
Menurut Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, Anatolii Barhylevych, lebih dari 11.000 tentara Korea Utara telah ditempatkan di wilayah tersebut dan dilibatkan dalam pertempuran sengit melawan pasukan Ukraina.
Mereka dilaporkan menyamar sebagai warga pribumi dari Timur Jauh Rusia dan memiliki dokumen yang sah untuk mendukung identitas palsu mereka.
Baca Juga: Jatuh Cinta di Medan Perang, Tentara Inggris Ditawan Rusia Setelah Berjuang untuk Ukraina
"Pasukan ini sebagian besar terdiri dari unit-unit militer umum yang dilatih untuk menjalankan operasi di Eropa. Mereka mendapatkan pelatihan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi lokal," ujar Barhylevych.
Kehadiran pasukan Korea Utara di Rusia ini semakin memperburuk ketegangan internasional terkait kerja sama militer antara Pyongyang dan Moskow.
Sebelumnya, pejabat Korea Selatan dan Amerika Serikat mengonfirmasi bahwa lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke Rusia untuk mendukung invasi terhadap Ukraina. Tentara-tentara ini dilaporkan ditempatkan di berbagai unit, termasuk brigade udara dan korps marinir Moskow.
Badan intelijen Korea Selatan (NIS) juga menyatakan bahwa sejumlah tentara Korea Utara telah terlibat dalam pertempuran di Ukraina, dengan beberapa di antaranya diperkirakan tewas atau terluka dalam pertempuran.
Hingga kini, penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mengonfirmasi rincian lebih lanjut mengenai kondisi pasukan tersebut di medan perang.
Laporan terbaru juga mengungkapkan bahwa serangan rudal Storm Shadow di wilayah Kursk telah mengakibatkan sekitar 500 tentara Korea Utara tewas.
Meskipun demikian, informasi ini masih dalam penyelidikan, dan NIS terus memantau situasi dengan seksama untuk memastikan kebenarannya.