Suara.com - Pemilihan Pilkada Jakarta 2024 tinggal menghitung hari. Namun, menjelang hari pencoloblosan pada Rabu (27/11/2024), beredar isu jika ada menteri di kabinet Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang ketar-ketir karena elektabilitas pasangan calon (paslon) yang dijagokannya di Pilkada Jakarta merosot.
Pernyataan itu disampaian Profesor dari Nanyang Technological University (NTU) Singapura, Sulfikar Amir lewat cuitan di akun X pribadinya, @sociotalker pada Minggu (24/11/2024) kemarin. Bahkan, Silfikar menyebut jika menteri tersebut sampai meminta untuk menjadi narasumber di sebuah acara podcast politik dan ditayangkan secara langsung atau live.
"Gara-gara jagoannya (elektabilitasnya) drop di pilkada Jakarta, tadi malam ada menteri yang panik sampe datang ke podcast politik kondang minta dibikinin konten live streaming. untung diladenin baik-baik," ujar Prof Sulfikar dengan nama akun X, Joel Picard dikutip Suara.com, Senin (25/11/2024).
Sontak cuitan Profesor Sulfikar ditanggapi oleh kalangan netizen dengan berbagai komentar. Muncul spekulasi jika menteri yang disebut-sebut sedang panik karena jagoannya di Pilkada Jakarta sedang nge-drop tersebut adalah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruara Sirait alias Ara.
Bahkan, ada netizen yang turut menampilkan link acara podcast politik yang belum lama tayang di Youtube berjudul "ARA PASANG BADAN UNTUK RK - SUS."
"Ini ya Om," tulis akun @Rh******* dengan menyertai link acara podcast di Youtube, Akbar Faizal Uncensored yang tayang pada Minggu kemarin.
"Ara ini emang memalukan, gak tahu diri melacurkan diri ke pengkhianat mulyono & pelanggar HAM! Kalo bapaknya masih hidup bakalan murka & malu punya anak spt dia. Alm Sabam sgt setia hingga mati thd PDIP & mega walau PDIP jatuh & dihancurkan sjk orba," beber akun @ke********.
"Hehehe inisial Ara," singkat akun @Se****** disertai emoji tertawa.
Selain itu, tak sedikit netizen yang juga menyoroti isi tayangan podcast politik
Baca Juga: 'Sampah' APK Pilkada Jakarta Tembus 69.750, Spanduk Paslon Terbanyak Dicopot Satpol PP
"Eh malah blunder, dikira minoritas mempan kali dikasih politik sara macam gitu, kalo mau cari suara non muslim knp ajak pks + fpi," beber akun @su********.
"Memalukan sampai segitunya....panik mereka," timpal akun @Ta*******.
"ARA rasis gunakan isu agama dan sara," celetuk akun @Bu********.