Pejabat AS Tegaskan Belum Ada Keputusan Final soal Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah

Bella Suara.Com
Senin, 25 November 2024 | 13:59 WIB
Pejabat AS Tegaskan Belum Ada Keputusan Final soal Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah
Adu kekuatan militer Hizbullah vs Israel. [Wikipedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Israel membantah laporan media yang menyebutkan bahwa mereka telah menyetujui gencatan senjata dengan kelompok Hezbollah di Lebanon, yang didukung oleh Amerika Serikat.

Menurut seorang pejabat senior AS yang berbicara kepada Al Arabiya English pada Minggu, kemajuan memang telah tercapai dalam pembicaraan tersebut, namun pihak Israel belum memberi persetujuan final untuk melanjutkan kesepakatan gencatan senjata.

Beberapa laporan media pada malam sebelumnya mengklaim bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah setuju secara prinsip untuk melanjutkan pembicaraan mengenai gencatan senjata yang didorong oleh AS, dan sedang memikirkan cara untuk mengumumkannya ke publik.

Serangan Hizbullah di Tel Aviv, Israel (X)
Serangan Hizbullah di Tel Aviv, Israel (X)

Namun, pejabat AS tersebut menegaskan bahwa "kami belum sampai di sana."

Baca Juga: Hizbullah Tembakkan 170 Roket ke Israel Setelah Serangan Udara Mematikan di Beirut

Minggu lalu, utusan khusus AS, Amos Hochstein, menyatakan bahwa kesepakatan gencatan senjata di Lebanon sudah dalam jangkauan sebelum melakukan kunjungan ke Israel untuk berdiskusi dengan pejabat setempat.

Perang antara Israel dan Hezbollah yang berlangsung sejak 23 September semakin memanas setelah serangan udara besar-besaran Israel di Lebanon.

Menurut militer Israel, serangan udara tersebut terutama ditujukan pada markas-markas Hezbollah di wilayah selatan dan timur Lebanon serta di selatan Beirut. Konflik ini menyebabkan lebih dari 2,3 juta orang terpaksa mengungsi, menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Serangan terbaru Israel menyusul hampir satu tahun pertukaran tembakan lintas batas yang terbatas, yang dimulai oleh Hezbollah sebagai dukungan untuk Hamas, kelompok yang memiliki hubungan erat dengan Palestina. Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 yang memicu Perang Gaza semakin memperburuk ketegangan di kawasan tersebut.

Sejak awal Oktober 2023, lebih dari 3.750 orang di Lebanon dilaporkan tewas akibat konflik ini, sebagian besar di antaranya sejak serangan besar Israel pada September.

Baca Juga: Scott Bessent Ungkap Rencana Pemotongan Pajak Besar-besaran di Pemerintahan Donald Trump

Ketegangan yang terus meningkat membuat upaya gencatan senjata semakin penting, namun pihak Israel menegaskan bahwa mereka belum siap untuk membuat keputusan final mengenai langkah tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI