Suara.com - Seorang tentara bayaran asal Inggris, James Scott Rhys Anderson (22), kini berada dalam penahanan pasukan Rusia setelah ditangkap di wilayah Kursk, Rusia. Keputusan Anderson untuk bergabung dengan Brigade Internasional Ukraina di tengah konflik berujung tragis, meskipun keluarganya telah memohon agar ia tidak terlibat dalam perang.
Ayahnya, Scott Anderson (41), dengan berat hati mengungkapkan bahwa putranya tergerak untuk membantu Ukraina karena merasa tindakan tersebut benar. Ia juga menyebut bahwa James telah jatuh cinta pada seorang gadis Ukraina selama bertugas di sana.
“Kami semua mencoba membujuknya agar tidak pergi. Namun, James bersikeras karena merasa apa yang dilakukannya adalah hal yang benar,” ujar Scott kepada Daily Mail.
Dalam sebuah video interogasi yang dirilis oleh media Rusia, James mengungkapkan latar belakangnya sebagai mantan prajurit 22 Signal Regiment di Angkatan Darat Inggris dari 2019 hingga 2023. Setelah diberhentikan dari militer Inggris, James merasa kehilangan segalanya dan memutuskan untuk mendaftar sebagai tentara bayaran melalui situs Brigade Internasional Ukraina.
Baca Juga: Manchester United Gagal Menang, Ruben Amorim Lebih Baik Dibanding Sir Alex
"Saya terbang dari London Luton ke Krakow, Polandia, kemudian naik bus ke Medyka di perbatasan Polandia-Ukraina," ujar James dalam video tersebut.
Ia berperan sebagai signalman, salah satu tugas penting dalam komunikasi militer.
James juga mengungkapkan bahwa komandannya di Ukraina telah berjanji untuk menghubungi keluarga James jika ia gugur atau ditangkap. Namun, ketika kabar penahanannya tersebar, sang ayah mengaku terkejut dan menangis melihat kondisi anaknya yang tampak ketakutan dalam video tersebut.
Selain motivasinya untuk membantu rakyat Ukraina, James dikabarkan jatuh cinta pada seorang gadis Ukraina yang identitasnya belum diketahui. Sang ayah menyebut bahwa James sempat pulang ke Inggris satu setengah bulan lalu dan berencana kembali ke rumah untuk Natal mendatang sebelum operasi terakhirnya.
Namun, nasib berkata lain. James kini menjadi tahanan perang, dan menurut laporan dari media Rusia, informasi dari interogasinya dianggap berharga untuk memahami struktur komunikasi militer Inggris.
Pemerintah Inggris melalui juru bicara Kantor Luar Negeri menyatakan sedang memberikan dukungan kepada keluarga James atas laporan penahanannya. Hingga kini, belum ada kabar pasti mengenai upaya pembebasan pria muda tersebut.
Wilayah Kursk, tempat James ditangkap, menjadi salah satu titik panas dalam konflik Ukraina-Rusia. Ukraina masih menguasai beberapa wilayah di Kursk meskipun pasukan Rusia, dibantu oleh tentara Korea Utara, perlahan-lahan mencoba merebutnya kembali.