Suara.com - Israel kembali melakukan serangan ke wilayah Beirut, Lebanon dengan tujuan untuk membunuh pemimpin terkemuka Hizbullah, Mohammed Haider.
Informasi serangan udara Israel itu disampaikan Perusahaan Penyiaran Publik Israel. Mereka menyebut peristiwa itu terjadi pada Sabtu (24/11/2024).
Serangan itu ditujukan Israel untuk membunuh Haider, tokoh senior kelompok yang berbasis di Lebanon tersebut.
Seorang sumber keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya membenarkan bahwa Haider menjadi sasaran serangan tersebut, tetapi tidak mengonfirmasi kematiannya.
Tidak ada komentar resmi dari Hizbullah tentang laporan itu hingga pukul 09.45 pagi (waktu setempat).
Serangan udara Israel menargetkan sebuah gedung di daerah Basta di pusat kota Beirut. Pertahanan Sipil Lebanon melaporkan bahwa tim penyelamat menemukan 11 jenazah dan mengevaluasi 23 orang yang terluka dari reruntuhan serangan.
Israel melancarkan perang lintas batas dengan Lebanon dengan meluncurkan serangan udara pada akhir September atas dalih mengincar Hizbullah.
Sudah lebih dari 3.600 orang terbunuh akibat serangan Israel di Lebanon. Selain itu, menurut otoritas kesehatan Lebanon, sedikitnya 15.300 orang luka-luka dan lebih dari satu juta orang mengungsi sejak Oktober.
Israel memperluas konflik dengan meluncurkan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober. [Antara].
Baca Juga: Serangan Udara Israel di Beirut Tewaskan 15 Orang dan Melukai 63 Lainnya