Jurnalisme Hijau di Era Digital: Membumikan Isu Lingkungan Nan Kompleks Agar Tak Membosankan

Risna Halidi Suara.Com
Sabtu, 23 November 2024 | 18:57 WIB
Jurnalisme Hijau di Era Digital:  Membumikan Isu Lingkungan Nan Kompleks Agar Tak Membosankan
Suasana Pulau G yang tergenang terkena abrasi di perairan Teluk Jakarta, Jakarta Utara Jumat, (30/9/2022). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Setiap konten tools-nya beda, paling umum ChatGPT, itu lah yang paling penting bagaimana kita mencari tools, cari di Google pasti ada. Tantangan selanjutnya, ada gak duitnya, (tools) berbayar."

Acara Green Press Community, Sabtu (23/11/2024) di Amphitheater Area, M-Bloc Space Jakarta Selatan. (Suara.com/ Risna Halidi)
Acara Green Press Community, Sabtu (23/11/2024) di Amphitheater Area, M-Bloc Space Jakarta Selatan. (Suara.com/ Risna Halidi)

Di sisi lain, tantangan utama dalam pemberitaan isu lingkungan adalah: isu lingkungan dianggap kurang populer bagi banyak orang terutama audiens di kalangan milenial dan generasi Z.

Padahal menurut Content Manager Earth Journalism Network, Dewi Laila Sari, isu lingkungan menjadi isu kelima yang disukai milenial dan generasi Z.

"Isu lingkungan itu sangat berhubungan dengan mereka di masa depan, tapi mengapa tidak populer-populer banget? Makanya kita harus memanfatkan media sosial. Jadi tipsnya, tolong bikin konsep yang memang menarik untuk target audiens itu (milenial dan gen Z)," pungkas Dewi.

Acara Green Press Community sendiri digelar pada Sabtu (23/11/2024) di kawasan Amphitheater Area, M-Bloc Space, Jakarta Selatan.

Acara sendiri dibuka sejak pukul 09:00 WIB dan ditutup dengan agenda Closing Ceremony di pukul 19:00 sampai 21:00 WIB. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI