Pejabat Korea Selatan Tuding Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara sebagai Imbalan Pengiriman Pasukan ke Ukraina

Bella Suara.Com
Sabtu, 23 November 2024 | 04:15 WIB
Pejabat Korea Selatan Tuding Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara sebagai Imbalan Pengiriman Pasukan ke Ukraina
Ilustrasi - Gambar yang diambil pada tanggal 30 Mei 2024 dan dirilis dari Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) resmi Korea Utara melalui KNS pada tanggal 31 Mei 2024 menunjukkan uji coba salvo artileri roket super besar 600mm, di lokasi yang belum dikonfirmasi di Korea Utara. [KCNA VIA KNS/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rusia dilaporkan telah memasok rudal pertahanan udara kepada Korea Utara sebagai imbalan atas dukungan militer Pyongyang dalam perang melawan Ukraina. Informasi ini disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Shin Wonsik, dalam sebuah wawancara dengan SBS TV pada Jumat (22/11/2024).

Pada Oktober lalu, Korea Utara dilaporkan mengirim lebih dari 10.000 pasukan ke Rusia, dengan beberapa di antaranya telah terlibat dalam pertempuran.

Hingga kini, belum jelas apa yang akan diberikan Rusia kepada Korea Utara sebagai imbalan. Namun, menurut Shin, Rusia telah memperkuat sistem pertahanan udara Korea Utara, khususnya untuk melindungi ibu kota Pyongyang.

Para pengamat menilai Korea Utara mendesak meningkatkan sistem pertahanan udara setelah menuduh Korea Selatan menjatuhkan selebaran propaganda di Pyongyang bulan lalu.

Baca Juga: Luncurkan Rudal Baru, Rusia Picu Kekhawatiran AS akan Eskalasi Perang di Ukraina

Pyongyang bahkan mengancam akan mengambil tindakan militer jika insiden tersebut terulang kembali. Meski demikian, militer Korea Selatan belum mengonfirmasi tuduhan tersebut.

Selain rudal, Rusia juga disebut memberikan bantuan ekonomi dan teknologi militer kepada Korea Utara, termasuk teknologi untuk membangun sistem pengawasan berbasis satelit. Hal ini sejalan dengan janji Presiden Rusia Vladimir Putin tahun lalu untuk membantu Korea Utara meluncurkan satelit.

Meskipun Korea Utara berhasil meluncurkan satelit mata-mata pertama mereka pada November 2023, para ahli asing meragukan efektivitas satelit tersebut dalam memberikan informasi militer yang signifikan. Upaya peluncuran satelit kedua pada Mei lalu juga mengalami kegagalan.

Seoul dan Washington menyatakan kekhawatiran terhadap kemungkinan transfer teknologi nuklir dan rudal sensitif dari Rusia ke Korea Utara. Namun, Shin tidak menyebutkan apakah transfer teknologi tersebut sudah terjadi. Banyak pakar memperkirakan hal itu kecil kemungkinan terjadi pada tahap awal kerja sama militer ini.

Badan Intelijen Korea Selatan juga melaporkan bahwa Korea Utara telah mengirimkan sistem artileri tambahan ke Rusia. Sejak Agustus 2023, Pyongyang diperkirakan telah mengirim lebih dari 13.000 kontainer berisi artileri, rudal, dan senjata konvensional lainnya ke Moskow untuk mengisi ulang persediaan senjata Rusia yang semakin menipis.

Baca Juga: Putin Ancam Balas Dendam atas Keterlibatan AS dan Inggris dalam Perang Melawan Ukraina

Awal pekan ini, Korea Utara dan Rusia menandatangani kesepakatan baru untuk memperluas kerja sama ekonomi dalam pertemuan tingkat tinggi di Pyongyang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI