52 Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur dan Selatan

Bella Suara.Com
Jum'at, 22 November 2024 | 14:13 WIB
52 Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Timur dan Selatan
Asap mengepul di atas gedung-gedung setelah serangan Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Jumat (4/10/2024). [ETIENNE TORBEY / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Serangan udara Israel di Lebanon timur dan selatan pada Kamis menewaskan 52 orang, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan ini juga melanda Beirut bagian selatan, sementara kelompok Hizbullah mengklaim serangan terdalam terhadap Israel dalam lebih dari satu tahun terakhir.

Sejak lebih dari 11 bulan lalu, ketegangan di perbatasan antara Israel dan Hizbullah meningkat akibat konflik Gaza, hingga berubah menjadi perang terbuka pada September. Israel melancarkan kampanye pemboman besar-besaran yang menargetkan markas Hizbullah dan mengerahkan pasukan darat ke Lebanon selatan.

Korban di Lebanon Timur dan Selatan

Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa serangan di distrik Baalbek, Lembah Bekaa, menyebabkan 40 orang tewas dan 52 lainnya terluka. Di desa Maqneh, kantor berita resmi Lebanon, National News Agency (NNA), menyebutkan sebuah serangan menewaskan sepasang suami istri dan empat anak mereka. Sementara itu, di Nabha, 11 orang tewas, termasuk pasangan lain dan putri kecil mereka.

Di Lebanon selatan, serangan di distrik Nabatiyeh menewaskan 7 orang dan melukai 24 lainnya. Serangan di wilayah lain di selatan Lebanon menyebabkan 5 orang tewas dan 26 terluka.

Baca Juga: Mahkamah Pidana Internasional Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Benjamin Netanyahu

Situasi di Israel

Di pihak Israel, satu orang dilaporkan tewas akibat serangan roket dari Lebanon yang menghantam wilayah Galilee di utara Israel.

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, melalui platform media sosial X, mengeluarkan beberapa peringatan evakuasi untuk daerah pinggiran selatan Beirut serta wilayah di sekitar kota pesisir Tyre, tetapi tidak untuk wilayah timur Lebanon.

Serangan di Beirut dan Serangan Balasan Hizbullah

NNA melaporkan setidaknya 12 serangan menghantam pinggiran selatan Beirut pada Kamis, yang sebelumnya relatif tenang selama kunjungan utusan AS Amos Hochstein, yang berupaya menengahi konflik.

Israel menyatakan telah menargetkan depot senjata, markas komando, dan infrastruktur milik Hizbullah di Beirut selatan. Rekaman dari AFPTV menunjukkan asap tebal membubung dari distrik tersebut, yang biasanya merupakan area permukiman padat, tetapi kini sebagian besar telah dikosongkan.

Sementara itu, Hizbullah mengklaim telah menargetkan pangkalan udara Hatzor, dekat Ashdod di selatan Israel, sekitar 150 kilometer dari perbatasan Lebanon. Ini merupakan serangan terdalam Hizbullah dalam lebih dari setahun terakhir. Mereka juga menyatakan menyerang pasukan Israel di sekitar kota Khiam, Lebanon selatan, dengan menggunakan artileri, roket, dan drone.

Baca Juga: Biden Kecam ICC atas Surat Perintah Penangkapan terhadap Netanyahu: Keterlaluan!

Situasi Humaniter dan Kunjungan PBB

Kunjungan khusus dilakukan oleh Koordinator PBB untuk Lebanon, Jeanine Hennis-Plasschaert, ke kawasan arkeologi Baalbek yang masuk dalam daftar UNESCO. PBB baru-baru ini memberikan perlindungan sementara untuk lebih dari 30 situs warisan di Lebanon di tengah perang.

Sejak Oktober 2023, setidaknya 3.583 orang telah tewas dalam konflik tersebut, dengan sebagian besar korban jiwa terjadi sejak September tahun ini. Di sisi Israel, jumlah tentara yang tewas sejak operasi darat dimulai mencapai 52 orang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI