Suara.com - Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Riyanto Ulil Anshar, meninggal dunia usai ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar. Peristiwa nahas itu terjadi Jumat (22/11/2024) dini hari di kawasan area parkir kantor Polres Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar).
Lantas, siapakah AKP Riyanto Ulil Anshar?
AKP Ryanto Ulil Anshar merupakan perwira polisi kelahiran Makassar pada 12 Agustus 1990. Saat ini, AKP Riyanto sudah berusia 34 tahun.
Dari informasi, AKP Riyanto Ulil Anshar merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2012.
Saat ini, Ryanto menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Polda Sumbar. Ia baru menduduki jabatan tersebut selama 11 bulan 29 hari.
Sebelum bertugas di Solok Selatan, Ryanto pernah menjabat sebagai Kapolsek Madukara di Banjarnegara. Pada 14 April 2022, ia dipromosikan menjadi Kasat Resnarkoba Polres Magelang Polda Jawa Tengah.
Ditembak Kabag Ops
Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Riyanto Ulil Anshar, meninggal dunia usai ditembak oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar, pada Jumat (22/11/2024) dini hari.
"Iya benar telah terjadi penembakan. Untuk kasusnya masih dalam tahap penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulystiawan.
Berdasarkan informasi, kejadian berlangsung sekitar pukul 00.43 WIB. Pelaku, AKP Dadang Iskandar, menggunakan senjata api untuk menyerang AKP Riyanto Ulil Anshar, yang mengalami luka serius di bagian kepala.
Korban sempat dilarikan ke RS Bhayangkara Polda Sumbar di Kota Padang untuk mendapatkan penanganan. Namun, pada pukul 08.40 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka yang terlalu parah.
Hingga saat ini, motif penembakan antara perwira polisi di Polres Solok Selatan masih belum terungkap. Aparat Kepolisian terus mendalami bukti dan memeriksa saksi untuk mengungkap latar belakang insiden ini.
Kabid Humas Polda Sumbar menegaskan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan pihaknya akan memberikan informasi terbaru dalam waktu dekat. "Nanti perkembangan akan kami sampaikan lebih lanjut," ujar Kombes Pol Dwi Sulystiawan.
Insiden ini menjadi sorotan nasional, mengingat keterlibatan dua perwira polisi dalam kasus tragis ini.