Putin Ancam Balas Dendam atas Keterlibatan AS dan Inggris dalam Perang Melawan Ukraina

Bella Suara.Com
Jum'at, 22 November 2024 | 07:35 WIB
Putin Ancam Balas Dendam atas Keterlibatan AS dan Inggris dalam Perang Melawan Ukraina
Vladimir Putin [Xinhua]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan kemungkinan serangan balasan terhadap negara-negara yang memasok senjata untuk digunakan melawan Rusia. Peringatan ini ditujukan kepada Amerika Serikat dan Inggris, yang baru-baru ini memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan rudal jarak jauh dalam serangan lintas perbatasan.

Dalam pidato televisi nasional, Putin menegaskan bahwa militernya akan merespons secara tegas dan setara terhadap tindakan yang ia sebut sebagai agresi.

"Kami berhak menggunakan senjata kami untuk menyerang fasilitas militer negara-negara yang mengizinkan penggunaan senjata mereka terhadap kami," ujar Putin.

 Rudal jarak jauh Storm Shadow yang dipasok oleh Inggris untuk menyerang wilayah Rusia (Foto:X@@GlobeEyeNews)
Rudal jarak jauh Storm Shadow yang dipasok oleh Inggris untuk menyerang wilayah Rusia (Foto:X@GlobeEyeNews)

Ketegangan meningkat setelah Ukraina, untuk pertama kalinya, menggunakan rudal Storm Shadow buatan Inggris dalam serangan ke wilayah Rusia. Langkah ini diambil hanya beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden menyetujui kebijakan serupa.

Baca Juga: Kim Jong Un Dapat Hadiah Hewan dari Putin, Rusia-Korut Pererat Kerja Sama

Putin juga mengumumkan bahwa militer Rusia telah menguji coba rudal balistik hipersonik baru bernama Oreshnik. Rudal ini diklaim tidak dapat dihancurkan oleh sistem pertahanan udara saat melaju dengan kecepatan 10 kali lipat kecepatan suara. Serangan tersebut menargetkan kota Dnipro di Ukraina.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyebut penggunaan rudal baru ini sebagai eskalasi serius dan meminta respons lebih kuat dari negara-negara sekutu. Dalam sebuah pernyataan di media sosial, ia menuduh Putin mengabaikan upaya global untuk mencapai perdamaian.

Sementara itu, Duta Besar Rusia untuk Inggris, Andrei Kelin, menyatakan bahwa keputusan Inggris terkait rudal tersebut menjadikan negara itu terlibat langsung dalam perang. Ia menuduh NATO dan militer Inggris turut terlibat dalam operasi tersebut.

Para ahli militer menilai penggunaan rudal Barat di wilayah Rusia tidak akan secara drastis mengubah jalannya perang. Namun, hal ini berpotensi membuat posisi militer Rusia lebih rentan dan memperumit logistik. Dengan situasi ini, eskalasi konflik tampaknya memasuki babak baru yang semakin tegang dan penuh ketidakpastian.

Peringatan Putin juga menyoroti perubahan kebijakan nuklir Rusia yang menurunkan ambang batas penggunaan senjata nuklir. Meski sebagian pihak menilai ini sebagai gertakan, pernyataan tersebut memicu kekhawatiran akan potensi eskalasi global yang lebih besar.

Baca Juga: Biden Setujui Pengiriman Ranjau Mematikan ke Ukraina

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI