"Saat ini, keadaan serba kekurangan melanda seluruh Gaza. Menjadi pengungsi, sekali lagi, hanya menyebabkan lebih banyak penderitaan dan kondisi yang lebih buruk bagi anak-anak," lanjutnya.
Adam Seif, anak lain yang mengungsi di Deir al-Balah, merasakan kehilangan masa kecilnya.
“Kami seharusnya punya hak untuk hidup, bermain, makan, dan belajar seperti anak-anak lain di dunia. Tapi perang membuat kami kehilangan semuanya,” katanya.
Bagi anak-anak di Gaza, masa kecil yang seharusnya menjadi waktu untuk bermain dan belajar berubah menjadi perjuangan untuk bertahan hidup. Mereka kini menghadapi kenyataan yang jauh dari normal, kehilangan harapan, dan menghadapi masa depan yang suram.