Suara.com - Setelah melakukan pembunuha 8 orang warga Palestina, kali ini Militer Israel mundur dari kamp pengungsi dan kota Jenin di Tepi Barat.
Aksi yang dilakukan Militer Israel itu menyebabkan kerusakan besar pada rumah dan infrastruktur, menurut pejabat setempat.
“Militer Israel telah mundur dari seluruh kota Jenin dan kampnya,” kata Bashir Matahen, Direktur Hubungan Masyarakat dan Media untuk pemerintah kota Jenin, kepada Anadolu.
Ia menjelaskan bahwa puluhan rumah hangus terbakar atau hancur, sementara empat kilometer jalan serta infrastruktur air dan limbah dihancurkan selama operasi tersebut.
Matahen juga menyebutkan bahwa listrik, air dan selokan jaringan pembuangan di kamp dirusak, menyebabkan tempat itu tidak memiliki listrik sejak serangan dimulai.
Sementara itu, Kamel Abu al-Rub, Gubernur Jenin, mengonfirmasi kematian dua pemuda di Kafr Dan, sebelah barat kota Jenin, di mana jenazah mereka masih ditahan oleh pasukan Israel.
Dua korban tersebut menambah jumlah korban jiwa di Jenin menjadi delapan, dengan 19 lainnya terluka dalam operasi 48 jam yang menargetkan kota Jenin, kamp pengungsi dan kota-kota sekitarnya, menurut kantor berita Palestina WAFA.
Selain itu, televisi Palestina mengatakan pesawat Israel juga menyerang sebuah kendaraan di Wadi Hassan, antara Kafr Dan dengan Al-Yamoun.
WAFA juga melaporkan bahwa drone Israel melakukan serangan sementara helikopter Apache terbang di sekitar wilayah itu selama operasi berlangsung.
Baca Juga: Serangan Terbaru Israel di Gaza Utara Tewaskan 57 Orang
Pemerintah kota Jenin menyoroti dampak jangka panjang operasi tersebut terhadap penduduk, termasuk penangkapan massal, dengan puluhan orang ditahan dan dibebaskan secara bertahap.