Sebut IPK Jeblok Gegara Ulah Firli Bahuri, Cadewas KPK Hamdi: Tak Bisa Dimaafkan

Kamis, 21 November 2024 | 11:07 WIB
Sebut IPK Jeblok Gegara Ulah Firli Bahuri, Cadewas KPK Hamdi: Tak Bisa Dimaafkan
Komisi III DPR menggelar Rapat Kerja (Raker) bersama Kejaksaan Agung (Kejagung) di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2024). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Cadewas KPK), Hamdi menyampaikan, jika indeks persepsi korupsi (IPK) turun sejak 2019, salah satu penyebabnya karena kasus pelanggaran etik yang dilakukan Firli Bahuri

Hal itu disampaikan Hamdi dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test Cadewas KPK di Komisi III DPR RI, Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/11/2024). 

"Kenapa saya tadi saya sajikan indeks CPI (CORRUPTION Perception Index) itu kan indeks korupsi (IPK) kita menurun sejak tahun 2019. Saya kira ada kaitannya dengan pelanggaran etika pak Firli Bahuri," kata Hamdi. 

Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Cadewas KPK), Hamdi. (tangkapan layar/Bagaskara)
Calon Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Cadewas KPK), Hamdi. (tangkapan layar/Bagaskara)

Menurutnya, pelanggaran etik yang dilakukan Firli Bahuri selama menjadi Ketua KPK merupakan pelanggaran berat. 

Baca Juga: Rapat di DPR Sambil Momong Anak, Sara Keponakan Prabowo Dibela Netizen: Gpp daripada Molor, Ngebokep atau Main Slot!

"Terakhir adalah kasus yang menyeret pimpinan KPK Pak Firli sejak beliau menjabat sebagai pimpinan KPK ada beberapa kasus terkait beliau. Kasus helikopter, kemudian upaya pemerasan terhadap mantan Mentan SYL. Jadi saya kira itu pelanggaran etika yang sangat berat," ujarnya. 

Ia mengatakan, seharusnya sebagai Ketua KPK harusnya bisa menjaga integritas bukan justru sebaliknya. 

"Karena anda seharusnya menegakan integritas harus memberantas korupsi tapi Anda berkolaborasi dengan tersangka, jadi saya kira itu pelanggaran etika yang menurut saya tidak bisa dimaafkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI