Suara.com - Eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi akhirnya mengklarifikasi secara detil soal kasus judi online yang belakangan ini menuding-nuding namanya.
Dalam podcast dengan Deddy Corbuzier, Budi akhirnya buka-bukaan bahwa dirinya memang tidak terlibat judi online.
Budi mengaku jika sejak awal dirinya masuk sebagai Menteri Kominfo sudah ada tanda-tanda yang membuatnya curiga.
“Saya masuk ke Kominfo itu saya udah curiga, karena saya dapat informasi bahwa di tim Pengendalian itu ada yang bermain,” aku Budi, dikutip dari youtube Deddy Corbuzier, Rabu (20/11/24).
Baca Juga: Ini Media yang Berhasil Bongkar Sisi Gelap Judi Online
“Saya tahu dan dikasih tahu cara bermainnya juga,” tandasnya.
Budi mengatakan jika dirinya sudah menandai orang-orang yang dicurigainya itu dengan mengganti posisinya.
“Nah ketika itu sudah saya stop, saya berhentiin dan tidak boleh dia jadi ketua takedown, 3 bulan sekali itu saya puter saya ganti, karena saya sudah tahu ini nggak steril di dalam,” ujarnya.
Sehingga Budi mengakui bahwa sebelum dirinya masuk dan menjabat sebagai Menteri Kominfo, masalah tersebut sudah ada. Banyak sekali oknum-oknum di dalam Kominfo yang bermain kotor.
“Bukan saya nggak mau disalahkan, peristiwa itu sudah ada sejak sebelum saya jadi Menteri,” sebutnya.
Baca Juga: Menkomdigi Mau Gandeng Kalangan Gamers buat Lawan Judi Online
“Kemudian saat peristiwa penangkapan saya sudah tidak jadi Menteri. Judi online itu sudah ada sejak 2017, bahkan saat saya masuk 2023 itu sudah begitu massif. Jadi sebelum saya masuk sudah ada yang bermain, dari orang dalam itu. Mangkanya ketika saya masuk, saya udah curiga di dalam ini pada main ini,” tambahnya.
Menurut Budi jika pihak penegak hukum ingin mengusut tuntas kasus judi online ini maka semuanya harus benar-benar diperiksa, agar segera terang benderang.
“Kalau mau diusut tuntas ya semua dong diperiksa,” tandasnya.
“Saya kan cuma 15 bulan, sebelum saya sudah ada yang bermain. Kita akan bertanggung jawab, saya akan katakan apa adanya,” tambahnya.
Kontributor : Kanita