Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Gibran Beri Pesan Begini untuk Kepala Daerah

Dwi Bowo Raharjo | Fakhri Fuadi Muflih
Jelang Hari Pencoblosan Pilkada Serentak 2024, Gibran Beri Pesan Begini untuk Kepala Daerah
Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI), Gibran Rakabuming Raka, (tengah) di pembukaan MTQ Korpri Tingkat Nasional, di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah Senin, 4 November 2024 [Suara.com/Humas Pemprov Sulsel]

Gibran berharap kejadian kericuhan antar kubu paslon berujung korban jiwa di Kabupaten Sampang, Jawa Timur tak terulang kembali.

Suara.com - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pesan khusus kepada para kepala daerah se-Indonesia menjelang hari pencoblosan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Ia berharap pelaksanaan Pilkada bisa tetap aman dan tentram.

Hal ini disampaikannya saat menyampaikan sambutan dalam kegiatan Apel Siaga Pengawasan Tahapan Masa Tenang, Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024, Rabu (20/11/2024). Jika ada konflik muncul, ia minta segera diselesaikan dengan cepat.

"Jika ada potensi konflik, walau sekecil apapun, segera selesaikan. Jangan sampai membesar dan jangan sampai menimbulkan korban jiwa," ujar Gibran di lokasi, Rabu (20/11/2024).

Ia pun berharap kejadian kericuhan antar kubu paslon berujung korban jiwa di Kabupaten Sampang, Jawa Timur tak terulang kembali.

Baca Juga: Cak Imin Tanggapi Santai Video Monolog Gibran, Kode Keras Pemilu 2029?

"Kita tidak ingin apa yang terjadi di Sampang terjadi di tempat lain. Semua pihak harus secara aktif melakukan pencegahan dan deteksi dini," ucapnya.

Gibran dalam kesempatan itu juga menyampaikan pesan dari Presiden Prabowo Subianto yang menyebut keberagaman merupakan ciri dari Indonesia sebagai negara besar. Karena itu, perbedaan adalah hal yang wajar, termasuk dalam pilihan politik.

Karena itu, tidak seharusnya perbedaan dipergunakan sebagai alat pemecah belah bangsa. Terlebih, terpecahnya warga disebabkan perbedaan pandangan politik.

"Perbedaan adalah kekuatan kita. Jangan sampai karena beda pendapat, karena beda pilihan politik, lalu kemudian kita terpecah, saling hujat, saling baku hantam, apalagi sampai menimbulkan korban jiwa," urainya.

"Beda pilihan itu wajar, beda pendapat itu lumrah. Justru itu yang mewarnai demokrasi kita, justru itu yang mendewasakan demokrasi kita. Pemahaman ini yang harus terus disampaikan kepada masyarakat," lanjut dia.

Baca Juga: Analisa Boni Hargens Soal Gerakan Forum Purnawirawan Tuntut Gibran Dilengserkan: Mustahil!

Putra Presiden ketujuh RI Joko Widodo alias Jokowi itu meminta Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) bersikap tegas, adil, serta tidak tebang pilih dalam mengawasi pelaksanaan Pilkada 2024. Dalam pelaksanaannya, koordinasi harus dilakukan bersama dengan KPU RI, DKPP, TNI-Polri, dan masyarakat.